Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2024

Idealisme; Kemewahan Terakhir Yang Dimiliki Pemuda

Gambar
Idealisme merupakan kemewahan terakhir yang dimiliki Pemuda. - Tan Malaka. Idealisme yang kita miliki saat ini diyakini dan dipercaya menjadi ada atas realitas yang secara faktual yang dapat didengar, dilihat dan dirasakan bahkan dialami. Kesemua rasa secara inderawi ini lalu ada sebuah rasa empati. Itulah pelabuhan awal kesadaran kita sebagai inisiator atau maestro revolusioner.  Pengaplikasian diksi-diksi kritik, protes dan bahkan luapan kemarahan yang dipropagandakan, janganlah dirisaukan. Manifestasikan bahasa apapun sebagai ekspresi atas sikap kemarahan, sebab penguasa tak akan pernah mendengar bahasa halus yang dipropagandakan. Tak perlu terlalu pintar guna berdebat dengan orang-orang jago dilingkungan istana. Toh, para pejuang kemerdekaan bangsa ini saja banyak juga yang hanya bermodalkan selembaran atau pamflet yang mereka tempelkan di jalan-jalan. Para pejuang pun juga hanya bermodalkan bambu runcing dan bahkan mengisi badannya dengan ilmu kebal. Kitalah pejuang-pejuang ya...

Tetap Ilmu Padi, Tapi Beras Makin Mahal ?!

Gambar
Ada sebuah kisah dinegara agraris. Hiduplah sepasang kekasih disana. Sang laki-laki bernama Boy, dan perempuannya bernama Siti. Boy: Hari ini aku ingin singgah ke-rumah. Siti mau dibawain apa? Martabak semanis kamu? atau Seblak sehangat cintaku? Siti: Hmm.. Dua-duanya skip dulu deh. Boy: Terus apa dong? Aku nggak enak jika singgah tanpa membawa buah tangan. Siti: Kalau gitu, kamu bawain beras aja deh, hehe. Telah tiba saatnya orang lebih senang diberi beras ketimbang diberi martabak ataupun seblak, sebab beras jadi mahal sekali. Harga beras meroket mahal dipasaran, perkilonya bahkan ada yang jebol di Rp. 20 Ribu-an untuk varian premiumnya. Jika didaerah Anda beras masih murah, jangan lupa bersyukur, ya. Semoga saja tidak turut naik. Dibeberapa media massa menyampaikan bahwa harga beras yang mahal ini telah mencapai rekor, bahkan melampaui harga ketika krisis tahun 1998. Mungkin itulah kiranya hal yang terucap pada sosok penjual beras legendaris nan berpengalaman sedjak 1996. Kenapa sih...

Berani Tidak Disukai

Gambar
Seberapa berani anda untuk tidak disukai?  Kehidupan acapkali menuntut kita untuk berani. Berani mengambil resiko, berani mengemukakan asumsi, bahkan berani berbeda. Akan tetapi, terkadang tindakan berani tersebut tidak melulu disukai oleh khalayak. Ditengah culture sosial yang kerapkali mendorong kita guna tunduk pada suatu hal bernama "normal" yang sudah ada, berani tidak disukai merupakan sebuah sikap yang dapat membawa kita ke-rute yang lebih baik, menuju kesuksesan dan kemajuan pribadi, asalkan bukan dalam konteks mengusik orang lain, ya ! Tentunya kita pernah mendapati hidup ini kadang sulit, bahkan berharap dapat terlahir kembali sebagai orang yang berbeda. Perasaan tersebut merupakan perasaan dimana seseorang tidak bahagia, sebab dia sendirilah yang memilih opsi tidak bahagia.  Ditengah bad moodnya seseorang karena tidak disukai khalayak, bagaimana langkah agar tetap bahagia meskipun tidak disukai orang? Pertama, Jangan benci diri sendiri, karena itu tugas orang lain:...

Sehebat Apa Tan Malaka?

Gambar
Mengapa sosok Tan Malaka selalu membuat khalayak saling berdebat, untuk mendukung atau merevisi interpretasi ihwal ideologi-ideologinya? Pada hari ini, Rabu, 21 Februari 2024 diperingati sebagai hari gugurnya Tan Malaka (21 Februari 1949). Nama beliau sangat bergema dimana-mana, baik itu dilingkungan akademisi maupun dimasyarakat. Bak seperti quote beliau yang mungkin kiranya seperti ini “Suaraku lebih bergema ketika aku ditelan bumi”. Jadi, ketika selesai membaca tulisan dari Alfian Bahfri yang berjudul “Malaka Project, Beasiswa Bukan Jalan Keluar Persoalan Pendidikan”. Ditambah pula tulisan dari Ardiansyah yang berjudul “Alfian, Malaka Project, dan Pendidikan untuk semua”, mungkin kita mendapati beberapa kegelisahan yang sederhana. Sehebat apa sih sosok Tan Malaka sampai-sampai terus menjadi polemik dan bahkan sampai-sampai nama beliau menjadi rujukan bagi influencer terkenal, seperti Ferry Irawan, Jerome Polin, Cania Cita, Coki Pardede dan kawan-kawan lainnya untuk menghabiskan uang...

Dikhianati Kawan ?!

Gambar
  Jikalau anda dizalimi atau dikhianati teman, apa yang anda lakukan? Pada suatu hari, Si X telah dizalimi oleh temannya untuk kesekian kalinya. Lantas, apa yang ia lakukan? Dia legowo dan berdoa saja untuk menghadapi semua itu. Dari sekian banyak opsi yang luar biasa dapat langsung membungkam temannya yang telah menzoliminya, ia justru memilih opsi ikhlas, sabar dan berdoa dalam menyikapi hal tersebut. Mengapa ia memilih opsi tersebut? Karena dia takut apa yang nantinya ia lakukan dapat melebihi dari apa yang temannya itu lakukan ke dia. Maka dari itu, dia memilih opsi tersebut. Pada suatu malam, dia tiba-tiba merasa sudah tidak dapat lagi menahan semua kesabarannya. Kemudian ia bangun di sepertiga malam. Dia menceritakan apa yang telah terjadi menurut versinya kepada Allah SWT. Dia hanya meminta kepada Allah "Ya Allah, tolong tarik rasa sakit hati hamba ini." Sungguh luar biasa apa yang Si X lakukan. Jika kita bandingkan dengan manusia saat ini, mungkin orang-orang yang mel...

Tarik Menarik Dalam Kesengsaraan

Gambar
Pernahkah anda bertemu seseorang yang mempunyai Mentalitas Kepiting? Mentalitas ini akan melahirkan relasi yang tidak sehat dalam sebuah sirkel loh. Pasalnya tak akan menguntungkan siapapun. Mentalitas kepiting atau bahasa gaulnya Crab Mentality merupakan sebuah analogi dari perilaku egois dan iri terhadap kesuksesan orang lain. Bak seperti kepiting yang dikumpulkan dalam ember yang tak memperbolehkan kawanan kepiting lainnya untuk keluar dengan cara menarik kaki dan tangan. Seseorang dengan mentalitas tersebut mencoba menjatuhkan orang lain yang satu sirkel dengan mereka ketika salah satunya mengalami kemajuan. Metode yang mereka lakukan ialah dengan melayangkan kritikan, mengkerdilkan hingga memanipulasi. Mengapa mentalitas ini bisa terjadi? Karena ketergantungan manusia dalam hidup ber-sirkel, cemburu, malu, dendam, harga diri rendah, sikap kompetitif yang kian masif, dan lain-lain. Jika kita beretorika mentalitas kepiting dalam dunia perkuliahan, pasti ada seseorang yang mempunyai ...

Menjaga Kondusifitas Jelang KONFERANCAB PAC IPNU Se-kabupaten Tapin

Gambar
Pada Rabu, 7 Februari 2024 yang lalu, Pimpinan Anak Cabang (PAC) IPNU Kecamatan Tapin Utara telah merilis Rangkaian Konferensi Anak Cabang PAC IPNU Tapin Utara yang akan mereka laksanakan.  Kemudian disusul oleh PAC IPNU Kecamatan Tapin Selatan yang kemarin (Senin, 12 Februari 2024) juga telah merilis Rangkaian Konferensi Anak Cabang PAC IPNU Tapin Selatan yang akan mereka laksanakan juga. Konferancab IPNU Se-kabupaten Tapin adalah ajang mencari kader terbaik sebagai Ketua PAC IPNU selanjutnya. Namun, Konferancab IPNU Se-kabupaten Tapin kali ini sungguh berbeda pada tahun-tahun sebelumnya. Pasalnya persaingan dan politik antara Calon Ketua ini sangatlah ketat dan panas. Ditengah hiruk pikuk Konferancab ini, sederet hal-hal kontroversial pun mulai terkuak, seperti adanya intervensi dari senior dan penyalahgunaan fasilitas sosial media milik PC IPNU Kabupaten Tapin.  Pada Sabtu, 10 Februari 2024, Tim Lembaga Pers dan Penerbitan (LPP) dibersamai Ketua PC IPNU Kabupaten Tapin meny...

Menyala Abangkuh

Gambar
Kalimat ini tengah trend diberbagai platform sosial media. Kalimat ini sekarang bukan lagi seolah-olah memberi ujian, melainkan meme atau candaan untuk lawan ataupun kawan. Sebetulnya, masih banyak lagi variasi-variasi yang sama konteksnya dengan kalimat tersebut. Mari kita kulik bersama maksud dan awal mula kalimat ini muncul. Ucapan "Menyala Abangkuh 🔥🔥🔥" ini biasanya dipakai para player futsal, sepak bola, mini soccer (permainan bola) ketika seorang player tersebut mengunggah atau saling balas-membalas dikolom komentar yang telah mereka unggah foto atau video di sosial medianya. Lantas,"Menyala Abangkuh 🔥🔥🔥" ini artinya apa bang Messi? Jadi, secara sederhananya "Menyala Abangkuh" ini mengungkapkan sebuah pujian yang penuh on fire. Selain kalimat tersebut, ada juga kalimat "Ilmu Padi". Kalimat ini merupakan peribahasa bahwasanya padi semakin berisi, maka semakin merunduk yang mempunyai kesan merendah karena masih pemula. Kapan awal mula k...

Upgrading Skill: Wadah Pencetak Pelajar Ber-intelektual

Gambar
Pimpinan Cabang IPNU Kabupaten Tapin gelar  Upgrading Skill untuk Pemuda-pemudi Tapin, khususnya para Kader IPNU IPPNU Kabupaten Tapin. Upgrading Skill kali ini mengulik pembahasan tentang Keorganisasian (Karakter Leadership) dengan narasumber Rekan Muhammad Khairul Huda (Ketua PC IPNU Kabupaten Tapin) dan di moderator'i oleh Rekan Muhammad Mahbub (Wakil Sekretaris Bidang Jaringan Pesantren dan Sekolah PC IPNU Tapin). Kegiatan ini dilaksanakan setiap satu minggu sekali, yakni pada hari Jum'at, pukul 14.00 WITA - Selesai, bertempat di Gedung PC NU Kabupaten Tapin lantai dua.  Upgrading Skill merupakan suatu wadah yang dibuat oleh PC IPNU IPPNU Tapin yang memiliki tujuan untuk mengasah keterampilan dan ke-intelektualan para Pemuda-pemudi Tapin secara umumnya, dan para Kader IPNU IPPNU Tapin secara khususnya. Upgrading Skill ini direalisasikan setiap satu minggu sekali dengan mengulik pembahasan yang beragam disetiap bulannya, seperti pada Januari lalu, suguhan pembahasan Upgradi...

Mengonsumsi Quote Penenang: Tidak Membuat Perut Kenyang

Gambar
Apakah anda termasuk seseorang pengonsumsi quote-quote yang lewat di for your page (FYP) media sosial? Hati-hati, ya. Jangan terlalu mengonsumsi berlebihan, nanti bisa ketergantungan. Kita semua tau bahwa setiap individu mempunyai metodenya tersendiri untuk bereaksi terhadap kesedihannya, baik itu menge-scroll TikTok, curhat dengan teman, dan bahkan sampai mencari quote-quote sedih, latin, keren, dan lain sebagainya yang related dengan keadaan.  Seseorang yang mempunyai hobi untuk mencari-cari quote-quote penenang, cenderung melebih-lebihkan keadaan. Karena ketika mencari quote-quote tersebut dikala sedih, sebetulnya hal demikian malah menambah kesedihan dengan kata-kata itu sendiri. Ibaratnya anda udah kenyang akibat makan, malah mencari makan lagi.  Keadaan demikian bisa lebih parah ketika membaca komen khalayak yang sama halnya dengan anda yang sedang berada di fase tersebut. Hal-hal itu dapat mentransfer kesedihan ke-diri anda yang sebetulnya anda itu tidak separah yang an...

Stop Calling "Kak" Supaya Tidak Template

Gambar
Berikut ada beberapa panggilan alternatif selain "Kak" untuk komunikan supaya retorika kita tidak ofensif dan tidak template: Pertama, Yang mulia permaisuri. Dengan panggilan ini, si komunikan akan merasakan vibes yang berbeda dan seolah-olah tengah berada dalam sebuah kerajaan serta si komunikan ini merasa bahwa dirinya mempunyai jabatan krusial.  Kedua, Eh-Eh. Beberapa sumber daya manusia Indonesia ketika dipanggil "Eh" dia pasti akan menengok, seperti "Eh-eh, tolong ambilkan handphone aku dong". Jika di Kalimantan Selatan, khususnya di Kabupaten Tapin, ketika si A ingin berkomunikasi dengan si B, namun si A tidak tau nama si B, si A memanggil dengan panggilan "Eh Anu". Sungguh kreatif dan tidak template, karena diksi "anu" ini hanya memiliki tiga huruf, tapi mempunyai 1000 arti. Ketiga, Min. Stop memanggil seseorang dengan panggilan "Kak", karna hal tersebut udah biasa banget. Cobalah memakai panggilan "Min", kare...

Persyaratan Suci Membatasi Demokrasi

Gambar
Persyaratan Suci pencalonan Ketua dan Wakil Ketua Senat Mahasiswa (SEMA) dan Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) di STAI Darul Ulum Kandangan menuai kontroversi dan tanda tanya khalayak. Pasalnya begitu banyak redaksi yang multitafsir dan terkesan meredupkan nilai-nilai demokrasi. Ada apa dengan Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa (KPU-M) STAI Darul Ulum Kandangan? Apakah mereka di intervensi? Atau justru mereka berafiliasi dengan?  Pada 31 Januari 2024 - Kamis, 1 Februari 2024 telah digelar MUSMA (Musyawarah Mahasiswa) di STAI Darul Ulum Kandangan. Terdapat sederet kontroversi yang turut membersamai acara tersebut. Pasalnya acara tersebut direalisasikan begitu sat-set dan para peserta acara tersebut pun turut dibatasi. Padahal jika kita mencermati diksi dari MUSMA, maka akan kita dapati beragam tafsiran. Namun secara umum, tafsirannya berorientasi pada (seluruh mahasiswa), bukan hanya perwakilan organisasi mahasiswa (ormawa). Selain itu, beberapa dari mahasiswa yang menjadi peserta pada ...

MAKESTA: Gerbang Menuju Masa Depan

Gambar
MAKESTA atau masa kesetiaan anggota merupakan suatu aktivitas pengkaderan yang menjadi gerbang awal dalam mengikuti organisasi Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama. Begitu krusialnya pengkaderan ini, maka dari itu Pimpinan Anak Cabang IPNU IPPNU Kecamatan Tapin Tengah mengadakan kegiatan Makesta ini. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada 3-4 Februari 2024 di Aula Kecamatan Tapin Tengah, dengan mengusung tema “Membangun Generasi yang Berintelektual dengan Berlandaskan Ahlussunah Wal Jama'ah”. Diharapkan dengan terealisasinya Makesta ini dapat mengkonfigurasi para Pelajar di Kabupaten Tapin, khususnya di Tapin Tengah yang mempunyai pemikiran yang kritis, namun tetap berlandaskan Ahlussunah Wal Jama'ah dalam setiap aktivitas. Kegiatan ini di isi oleh beberapa materi, seperti Ke-NU-an, Ke-Aswaja-an, Wawasan Kebangsaan, IPNU-IPPNU, Kepemimpinan, Desain Grafis dan juga di isi beberapa aktivitas lainnya untuk membekali para bibit baru yang bakal mengis...

Agent Of Change Kok Gini ?

Gambar
Wahai para agent of change, bergeraklah ! Mahasiswa jangan mudah terperangkap agitasi palsu yang tersebar disana-sini. Agitasi tersebut dapat saja dilontarkan seseorang, ataupun politisi yang hendak meraih sebuah kursi yang nyaman. Mengapa mereka menyasar anak-anak muda atau mahasiswa? Karena kita berjumlah sungguh banyak luar biasanya. Bisa saja cek di google. Nah, maka dari itu, kita is the key mengenai siapa sih yang pantas sebagai Presiden dan yang patut menjadi seorang anggota parlemen. Kita sebagai penentu, maka kita sebaiknya tau bagaimana sih metode mengerahkan potensi yang kita miliki.  Pertama, Aplikasikan internet sebagai instrumen. Kita tau bersama bahwa saat ini, setiap harinya kita berjalan-jalan kurang lebih dari delapan jam di internet. Terkadang tontonan kita di FYP hanya hiburan dan masih minim tontonan edukasi, apalagi ihwal politik. Konten politik kerapkali di istilahkan dengan konten menakutkan dan kotor. Maka dari itu, saatnya kita isi konten politik dengan su...

Presiden Berkampanye dan Memihak, Emang Boleh ?

Gambar
  Pada 24 Januari 2024, dalam wawancara di Pangkalan TNI AU Halim, Jakarta, kita dipertontonkan mengenai statment Presiden Jokowi Dodo yang penuh sensasi ditengah memanasnya Pemilu 2024. Beliau mengatakan, "Presiden boleh loh kampanye, boleh loh memihak. Menteri juga boleh, yang tidak boleh ialah berkampanye menggunakan fasilitas negara." Tentunya statment tersebut menyulut kontroversi. Memang tak ada aturan yang dilanggar, namun etika dan akal budi publik sudah dikerdilisasi. Etika yang menuntut peran sosok kepala negara sebagai seorang negarawan ialah mampu menjaga jarak, dapat berbuat adil dan menjamin Pemilu berjalan LUBER JURDIL. Akal budi yang membuat kepala negata tak melakukan manipulasi apalagi bertindak curang, tapi statment tersebut terlanjur sudah terlontar, dibela oleh kalangan istana dan disetujui para pendukungnya. Statment tersebut telah menjadi sebuah sejarah, karena dilontarkan dalam situasi dan kondisi yang begitu muramnya demokrasi kita saat ini. Sebuah ha...