Stop Calling "Kak" Supaya Tidak Template
Berikut ada beberapa panggilan alternatif selain "Kak" untuk komunikan supaya retorika kita tidak ofensif dan tidak template:
Pertama, Yang mulia permaisuri. Dengan panggilan ini, si komunikan akan merasakan vibes yang berbeda dan seolah-olah tengah berada dalam sebuah kerajaan serta si komunikan ini merasa bahwa dirinya mempunyai jabatan krusial.
Kedua, Eh-Eh. Beberapa sumber daya manusia Indonesia ketika dipanggil "Eh" dia pasti akan menengok, seperti "Eh-eh, tolong ambilkan handphone aku dong". Jika di Kalimantan Selatan, khususnya di Kabupaten Tapin, ketika si A ingin berkomunikasi dengan si B, namun si A tidak tau nama si B, si A memanggil dengan panggilan "Eh Anu". Sungguh kreatif dan tidak template, karena diksi "anu" ini hanya memiliki tiga huruf, tapi mempunyai 1000 arti.
Ketiga, Min. Stop memanggil seseorang dengan panggilan "Kak", karna hal tersebut udah biasa banget. Cobalah memakai panggilan "Min", karena ketika kita menggunakan panggilan ini, seorang komunikan merasa bahwa dirinya sipaling bisa, responsif, komunikatif, dan mempunyai vibes ala-ala pengusaha. Contohnya, "Hallo, Min. Gimana kabarnya? Mau tanya dong, warna yang lain ada nggak? dan size yang seperti ini masih ada nggak?".
Keempat, Gan. Juragan atau biasa disingkat dengan Gan ini biasanya mempunyai arti seorang yang royal. Dengan panggilan ini, pasti komunikan anda akan merasa senang. Karena dirinya seolah-oleh dihormati dan disegani layaknya seorang juraGan.
Terakhir, Jika komunikan anda tidak senang dengan panggilan diatas, anda bisa memanggilnya dengan "Men". Dengan panggilan ini, komunikan akan merasa bahwa dirinya seolah-oleh mempunyai atmosfer panas layaknya panasnya api. Karena Men ini kepanjangan dari Menyala abangkuuhh 🔥🔥🔥
Tulisan kali ini berisikan hiburan disela-sela kesibukan saya belakangan ini. Semoga bermanfaat dan dapat diimplementasikan.
Berikan opini random anda pada kolom komentar dibawah, ya.
Komentar
Posting Komentar