Agent Of Change Kok Gini ?


Wahai para agent of change, bergeraklah !


Mahasiswa jangan mudah terperangkap agitasi palsu yang tersebar disana-sini. Agitasi tersebut dapat saja dilontarkan seseorang, ataupun politisi yang hendak meraih sebuah kursi yang nyaman. Mengapa mereka menyasar anak-anak muda atau mahasiswa? Karena kita berjumlah sungguh banyak luar biasanya. Bisa saja cek di google. Nah, maka dari itu, kita is the key mengenai siapa sih yang pantas sebagai Presiden dan yang patut menjadi seorang anggota parlemen. Kita sebagai penentu, maka kita sebaiknya tau bagaimana sih metode mengerahkan potensi yang kita miliki. 


Pertama, Aplikasikan internet sebagai instrumen. Kita tau bersama bahwa saat ini, setiap harinya kita berjalan-jalan kurang lebih dari delapan jam di internet. Terkadang tontonan kita di FYP hanya hiburan dan masih minim tontonan edukasi, apalagi ihwal politik. Konten politik kerapkali di istilahkan dengan konten menakutkan dan kotor. Maka dari itu, saatnya kita isi konten politik dengan suara-suara para agent of change. Sampaikan kritisisasi dan keyakinan kita pada politik pada laman internet, karena hal tersebutlah yang menjadi kita diperhitungkan pikirannya, bukan jumlahnya.


Kedua, Gerak-kan anak muda lainnya. Stigma bahwa sikap politik mahasiswa atau pemuda gampang labil, perlu untuk diatasi dan dibenahi. Ajaklah kawan-kawan kita yang mahasiswa ataupun para pemuda untuk memperjuangkan hal demikian. Value-value universal ialah demokrasi, HAM dan perlindungan atas lingkungan. Jangan pernah ingin memilih caleg atau bahkan Presiden yang mempunyai reputasi buruk dalam merusak demokrasi, melanggar HAM dan bahkan merusak ekosistem lingkungan. Nyatakan sikap bahwa kita adalah penganut value-value universal, bukan followers para penjahat demokrasi dan kemanusiaan.


Ketiga, Kritisi para penguasa. Kita tau bersama bahwa salah satu problem kita ataupun para remaja saat ini ialah gangguan jiwa dan mengalami masalah kejiwaan. Apakah ada caleg yang merespons ataupun mengkritisi hal ini? Padahal inilah yang terjadi pada beberapa generasi kita saat ini. Para penguasa sepatutnya mentransformasi kebijakan pendidikan yang memprioritaskan akademik, bukan malah pemahaman ataupun perlindungan. Pendidikan merupakan landasan untuk mentransformasi soal tersebut dan para penguasa seharusnya memberi notice akan hal ini.


Keempat, Sampaikan problematikanya. Kita tau bahwa begitu banyak permasalahan sosial yang terjadi saat ini. Para pemuda pun tak luput dari permasalahan ini, misalnya seperti pengangguran yang merajalela, kemiskinan yang meningkat, keterbatasan akses pendidikan dan bencana lingkungan. Hal tersebutlah yang menjadi problem yang belum habisnya untuk diatasi dan pemuda ataupun mahasiswa perlu mengambil sikap diberagam kesempatan. Sikap tersebut dengan metode layaknya seorang mahasiswa ataupun pemuda. Hal demikian untuk menggaet notice, sehingga lagir gagasan dari para politisi bagaimana cara mengatasinya. Jangan membiarkan politisi beretorika sekehendaknya, tapi sampaikan problematikanya.


Kelima, Jangan mager, ayo bergerak. Ada masanya kita harus bersikap untuk menyampaikan protes, ada masanya kita okupasi tempat dimana syara kita akan bergelora dan kita perlu bersikap oposisi atas policy politik yang anti demokrasi. Namun, jangan apatis hanya karena mengekor kepentingan politisi yang dapat menyesatkan sebuah rute masa depan kita. Ayo bangkit, bersolidaritas dan merealisasikan tindakan kolektif demi meraih kesempatan kita untuk diperhitungkan aspirasinya.


Berikan opini random anda pada kolom komentar dibawah, ya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Selamat Sempro

Seminar Proposal Skripsi Ku

Selamat Ulang Tahun Sayang