Bagaimana Jika Masa Depan Tidak Jadi Apa-apa?


Pikiran yang kerap menghantui beberapa manusia adalah berpikir berlebihan terhadap menghadapi masa depan, hingga akhirnya terperosok ke jurang pikiran negatif atau yang dalam hal ini disebut dengan overthinking.


Sebetulnya, kita tidak perlu terlalu mencemaskan masa depan. Mau jadi apapun nantinya, satu hal yang perlu diingat, yakni tetaplah hidup dan jadilah manusia baik. 


Dunia ini tidak perlu manusia sukses yang tidak berguna. Justru dunia memerlukan manusia-manusia yang hidupnya bermanfaat, baik itu bagi sesama, lingkungan, ataupun makhluk hidup lainnya. 


Kita semua pastinya sudah tahu, bahwa Allah tidak pernah menciptakan manusia sia-sia. Manusia senantiasa ada peranan baik yang dapat diambil, meskipun itu tidak selaras dengan definisi sukses.


Disaat manusia meninggal dunia, manusia-manusia lainnya tidak mengingat berapa banyak harta yang berhasil mereka peroleh ataupun jabatan yang diembannya. Mereka hanya mengingat bagaimana sikapnya dahulu di dunia. Apakah ia anak yang baik lagi berbakti kepada orang tua? Apakah ia ayah yang penyayang pada buah hatinya? Dan sederet pertanyaan lainnya.


Of course memikirkan asumsi manusia lain di dunia ini, bukanlah urusan kita disaat meninggal, tapi disaat kita masih hidup. 


Maksudnya, hidup ini bukan hanya berbicara “kita” dan “kesuksesan” yang semu itu. Melainkan pula, berbicara mengenai “peran terbaik” yang pernah kita perankan di dunia.


Dalam konteks seburuk apapun, senantiasalah berdoa semoga engkau tetap selalu menjadi manusia yang baik. Meskipun tidak sesukses manusia lainnya di luar sana.


Ketidakmampuan manusia dalam memperoleh impian, tidak menjadikan manusia gagal sebagai manusia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Selamat Sempro

Seminar Proposal Skripsi Ku

Selamat Ulang Tahun Sayang