Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2024

Ahmad Fauzi Muhana: “Lakmud Balahindang Tapin 2024, Barakatan Manuju Kader nang Militan”

Gambar
Kamis, 22 Agustus 2024, bertempat di Auditorium Perpustakaan Kabupaten Tapin, PC IPNU IPPNU Tapin gelar pembukaan Latihan Kader Muda (LAKMUD) 2024 Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama-Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama Kabupaten Tapin.   Pembukaan tersebut dihadiri sederet tamu undangan yang terdiri dari Pj Bupati Tapin, Sekretaris Daerah Kabupatan Tapin, Ketua MUI Kabupaten Tapin, Kepala Kejaksaan Negeri Tapin, Kapolres Tapin, Kepala Bakesbangpol Tapin, Dinas Pendidikan Kabupaten Tapin, Pimpinan Pondok Pesantren Siti Khadijah, Seluruh Banom NU Tapin, Ketua PW IPNU-IPPNU Kalimantan Selatan, dan Ketua PC IPNU-IPPNU Tapin. Ahmad Fauzi Muhana selaku Ketua Pelaksana dalam laporannya mengucapkan, “ terimakasih kepada seluruh pihak yang telah membantu, baik secara moril maupun materil, sehingga kegiatan ini dapat terealisasi. Terutama kami ucapkan terimakasih kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Tapin dan DPD KNPI kabupaten Tapin yang telah banyak sekali membantu terhadap kegia...

Pernah Terasa Tak Berarti

Gambar
Jangan lupa, jadikan hidup menjadi luar biasa, ya. Begitulah segelintir orang berkata. Namun, yang tersirat hanyalah tingginya angan-angan. Sedangkan realitanya, tidak senantiasa mendukung apa yang diimpikan. Sebetulnya, tidak ada yang keliru dengan mimpi ataupun goals yang tinggi. Akan tetapi, yang menjadi problemnya adalah ketika memandang rendah yang berada di bawah. Seolah-olah, seluruh pencapaian tinggi tersebut merupakan hal yang mulia, dan seluruh yang ada di bawah, tidaklah berguna. Padahal, tidaklah hina apabila langkah-langkah baik masihlah terkesan sederhana. Sebab, di alur hidup ini, ada yang lebih krusial dari pencapaian, yakni rasa syukur disepanjang perjalanan.

#KawalPutusanMK

Gambar
Beberapa hari ini, hiruk-pikuk dunia perpolitikan dan demokrasi tengah panas. Salah satu hal yang ramai hari ini adalah dengan maraknya lambang Garuda, berlatarkan warna biru dengan tulisan PERINGATAN DARURAT. Sekarang pertanyaannya, apa maksud dari Peringatan Darurat tersebut? Secara sederhananya, beberapa waktu lalu, Mahkamah Konstitusi mengeluarkan dua putusan, yakni pertama, membatalkan perubahan batas usia calon kepala daerah yang dulu ramai diperbincangkan di Mahkamah Agung. Kedua, mengabulkan gugatan Partai Buruh dan Gelora mengenai threshold dari 20% menjadi 7,5 % Lantas, apa terjemahan dari hal di atas? Terjemahan dari hal di atas adalah, putusan Mahkamah Konstitusi mengatakan bahwa PDI-P ataupun partai kecil lainnya dapat mengusung calon gubernur. Bukan hanya berbicara di Jakarta saja, melainkan di daerah lainnya turut membersamai. Meskipun tidak mempunyai kursi di DPRD. Selanjutnya, Kaesang tidak dapat mencalonkan diri menjadi gubernur. Sebab, terhalang oleh usia.  Lanta...

Merasa Lebih Lambat

Gambar
Orang-orang seperti tengah berlari terus, ya. Sedangkan diri ini terkesan lambat dari mereka, padahal sama-sama berlari. Ternyata, dugaan merasa lambat dari yang lain itu, sebenarnya bukan salah kita. Mungkin saja mereka tidak tahu, dan bahkan diri inipun tak mengaku. Terus berlari demi memperoleh yang di luar kendali itu merupakan suatu hal yang di luar kuasa. Absurdnya, diri ini kerap bertanya-tanya mengapa. Disaat orang-orang tengah berlari, kenapa perjuangan diri ini seolah-olah dimusuhi oleh takdir? Sampai-sampai diri merasa kalah. Sebab, terus-terusan berlari di jalan yang serupa untuk kesekian kalinya.  Dalam problematika tersebut, statment indahpun lahir, “ apabila diri menolak untuk pesimis, itu merupakan sebuah indikasi bahwa diri sudah begitu luar biasa. ” Oleh karenanya, tidak mengapa perjuangan dan jerih payah ini tak terekspos oleh mata manusia. Karena, diri ini tahu bahwa Allah SWT melihat seluruhnya. “ Daki terus hingga sampai puncak yang indah, dengan berawalkan bi...

Mengubah Seseorang

Gambar
Sulit ya ternyata memanajemen ekspektasi. Sebetulnya, ekspektasi bukanlah lahir dari keegoisan. Hal itu lahir dari rasa kepedulian dan cinta. Diri ini biasanya melihat seseorang yang kerap melakukan kesalahan, khawatir hal-hal tidak mengenakan bakal menimpa disuatu hari, dan lain sebagainya. Sebetulnya, kita dapat memberikan sebuah saran, masukan, ataupun nasehat. Akan tetapi, berharap seseorang bakal bertransformasi ditangan kita itu, hanya akan memuarakan diri dalam kekecewaan. Mengapa demikian? Sebab, muara akhir transformasi itu tidak berjalan dari eksternal. Melainkan, berjalan dari internal diri sendiri. Pesimis? Of Course no ! Dari problematika di atas, bukan berarti tidak ada sebuah harapan. Ada satu cara yang kiranya dapat dilakukan, yakni mendoakan. Sebab, apabila transformasi itu berjalan di internal diri sendiri, maka siapa lagi yang paling dekat dengannya, selain Ia sang pemilik hati. “ Senantiasa berdoa yang terbaik untuk diri dan untuknya. ”

Ada Porsinya Masing-masing

Gambar
Apakah teman-teman menyadari, bahwa hidup di dunia yang penuh keghararan ini, kita mempunyai porsinya masing-masing? Of course dong, ya. Segelintir orang pastinya sadar, dan segelintir lainnya tersadar karena disadarkan. Jadi, mau seberapa keraspun seseorang berusaha, jikalau hal tersebut bukanlah takdirnya, maka ia tidak akan memperolehnya. Sebab, porsinya bukanlah di sana. Namun, seseorang mestilah mencari tahu di mana porsinya, kiat-kiatnya, dan mengambil peluang dari segala hal, hingga akhirnya bertemu dengan, “ Di sini, ya ternyata porsi dan posisiku di dunia ini ”. Kita ketahui bersama, bahwa takdir merupakan serangkaian dari kiprah dikehidupan. Kadangkala, seseorang mesti mengeksplor dan mengulik guna menemukan rute yang betul-betul jalannya. Salah satu kiatnya ialah dengan mengambil peluang dalam segala lini. Sebab, dalam setiap pengambilan peluang, seseorang dapat menemukan langkah-langkah takdirnya. Suatu hari nanti, kita menemukan itu. Kita bisa saja terkejut, terharu, terta...

Semua Lelah, Belum Tentu Terbayarkan

Gambar
Seluruh keringat, jeri payah, dan maksimalnya usaha, belum tentu setara dengan pencapaiannya. Betapa absurdnya, ya, baru tersadarkan hari ini. Akan tetapi, semakin bertumbuhnya diri, bertambahnya pemahamanpun turut mengiringi. Sikap optimis yang termanifestasi menjadi konkret, sangatlah luar biasa. Namun, ada hal yang jauh lebih menggiurkan, yakni lapangnya hati dalam menerima. Tidak seluruhnya mesti selaras dengan planning. Mungkin saja belum hari ini, bulan ini, tahun ini ataupun dalam fase ini. Melainkan, suatu masa entah kapan itu terealisasi, cerita ini pasti menemukan generalisasinya. Hingga akhirnya, rasa syukur yang kesekian kalinya, dibersamai dengan haru, tawa dan bahagia itu berstatment, “ Ternyata begitu ya maksudnya ”. “ Menuju generalisasi, tidaklah mesti selaras dengan rencana yang telah terkonfigurasi. ”

Selalu Kalah

Gambar
Preparation dan usaha sudah all out, tapi kenapa gagal lagi, ya? Fase di atas biasanya ditemukan dalam kehidupan. Apakah Anda pernah merasakan hal demikian? Terkadang, ketika berlarut dalam kegagalan, semakin liar pikiran. Bahkan, bermonolog dengan berucap, “ apakah nasibku ini selalu bermuara kemalangan? ” Pikiran-pikiran tersebut, apabila senantiasa dipikirkan, maka semakin bagus, selagi tidak memperpanjang barisan pikiran-pikiran overthinking.  Setelah melalui proses penyelaman dalam lautan kegagalan, sebuah konsep pemikiran lahir guna merekonstruksi pemikiran-pemikiran overthinking. Ketika berbicara ihwal menang-kalah, maka ini merupakan pembicaraan mengenai kompetisi. Dimana of course ada yang menang dan kalah. Apabila menang-kalah ini berkorelasi dengan pembicaraan kompetisi, lantas apakah ketika di puncak itu nantinya hanya bakal ada sedikit orang-orang yang berdiri? Selama hanya ada beberapa orang saja yang menang, maka dapat dikatakan mustahil bahwa kerja keras dapat membu...

Masuk Circle Populer itu Asyik ya?

Gambar
Sepertinya, akan mengasyikan jika bergabung dengan circle mereka, ya. Sebab, mereka keren-keren, populer, dan diakui oleh khalayak. Terkadang setiap kali ingin melangkah, menganalisa ataupun menganalisis adalah hal yang perlu dilakukan. Secara sederhananya, bercermin terlebih dahulu sebelum berjalan.  Dri ini terkadang dianggap hanya menjadi figuran, kerap disepelekan dan bahkan kerap juga diabaikan. Lantas, “ bagaimana diri ini dapat masuk ke dalam circle populer mereka, ya? ” Bahkan sampai pada akhirnya ingin rasanya all out hingga jatuh-bangun, berlumpur-lumpur, dan bahkan mati-matian supaya dapat diterima oleh mereka.  Ditengah proses bercermin tersebut, barulah diri tersadar bahwa hanya untuk memperoleh sebuah pengakuan, “ apakah itu bakal sepadan? ” Mungkin nantinya ada beberapa kapabilitas yang dipaksakan, ada beberapa hal yang dikorbankan, dan ada tangis dalam senyap. Akan tetapi, apabila diri mau merendahkan hati, diri bakal tahu apa yang lebih pantas kita gali. Sebua...

Siapa Manusia Paling Keren?

Gambar
Manusia paling keren bukanlah seseorang yang mempunyai gawai terkini dengan harga selangit, bukan yang mempunyai sepeda motor dengan harga seperti mobil, bukan yang mempunyai tas branded, dan bukan pula yang mempunyai banyak outfit atau ootd terkini.  Kita tahu bahwa orang-orang bakal memandangnya dengan terkesima. Tapi, pertanyaannya, “ apakah serendah itu value diri hingga mesti ditopang sebuah benda ?” Menurut perspektif penulis, manusia paling keren itu ialah dia yang apatis terhadap atribut apa yang melekat pada dirinya. Namun, tetap dapat menebar energi-energi kebahagiaan dan kebermanfaatan pada dunia. (Meskipun ia tidak mempunyai apa-apa, tapi mata yang jujur pasti bakal terpesona). Sebab, harga diri tidak bertempat pada sebuah materi. Akan tetapi, ia ada di internal diri kita sendiri. Kalian keren !

Aku Belajar darimu

Gambar
Dalam hiruk-pikuk dunia maya dewasa ini, penulis menemukanmu, sumber pengetahuan yang tidak pernah disangka-sangka. Kamu merupakan sebuah artikel yang setelah penantian lama penulis cari, dimana tulisan paling ideal dengan subtansi yang sempurna. Disetiap diksi yang engkau lontarkan, aku belajar bahwa kebahagiaan dapat digali dengan begitu sederhana. Cukup melihat senyummu, penulis tahu bahwa kebahagiaan tidak membutuhkan segelintir alasan. Ketika melihat retorikamu, penulis memahami bahwa manusia tidak senantiasa berbeda, namun tidak senantiasa pula serupa. Ketika kita bercengkrama, penulis menemukan esensi bahwa kita merupakan dua manusia unik, tapi bisa bergandengan tanpa mesti senantiasa memaksakan transformasi. Dengan demikian, penulis tidak lagi mencari-cari di dunia eksternal. Sebab, dalam dirimu, penulis menemukan segala hal yang penulis perlukan, seperti untuk belajar, memahami, merasa utuh dan lain sebagainya. Terimakasih, ( IDF )

Memaafkan dan Memperbaiki

Gambar
Apakah Anda pernah melihat seseorang yang bertahun-tahun hubungannya langgeng? Terlintas dalam benak diri, “ Kira-kira sudah berapa banyak ya mereka saling memaafkan dan membenahi? ” Tidak perlu jauh-jauh mengambil sebuah contoh, cobalah lihat orang tua kita hari ini. Kita merupakan seorang saksi dihidupnya melihat mereka bertahan hingga hari ini.  Perbedaan pendapat ataupun perselisihan tentu ada, dan tak aneh apabila mereka hampir ingin menyerah. Akan tetapi, setiap apapun anomalinya, pasti mereka akan berkumpul dalam satu ranjang yang serupa lagi. Beberapa teman penulis hingga hari ini pun mampu bertahan dan terus berjuang, meskipun tak segampang itu. Secara eksternal, kita melihatnya seperti biasa-biasa saja dan terlihat tentram. Namun, realita yang sebenarnya, di internalnya banyak problematika yang terus-menerus dimaafkan dan dimaklumi. Penulis belajar dari kedua contoh di atas, dan tahu bahwa esensi mencintai adalah menerima dan ingin terus memperbaiki. Ibarat seperti “ pisa...

Hubungan yang Berisik

Gambar
Di umur saat ini, sudah tidak menginginkan lagi mempunyai hubungan yang berisik. Apakah kita serupa? Seiring berputarnya jarum jam, semakin sudah tidak mempunyai energi lagi untuk drama-drama yang tidak jelas. Umpamanya, marah-marah atau bad mood jika tiba-tiba dia lupa berkabar, memberantemkan hal yang sepele, dan ingin senantiasa bener terus. Siapa yang masih ingin bertahan di fase tersebut? Lelah sekali loh. I don't know, mengapa ini bisa terjadi pada diri. Mungkin disebabkan umur, umur yang kian dewasa mungkin? Atau memang sepatutnya sudah beranjak ke hal-hal yang sederhana. Esensinya, diri tidak ada minat untuk hidup dengan berbagai konflik, apalagi dalam konteks di atas. Diri ingin mempunyai hubungan yang tenang, yang dapat menerima dengan lapang dada satu sama lain, dan yang dapat mengapresiasi satu sama lain. Sebab, dengan bersyukurlah semuanya jauh lebih indah dan menenangkan. Esensi lainnya adalah sama-sama membersamai dan sama-sama belajar.

Salah Satu Alasan Kenapa Laki-laki Kerap Memendam Masalahnya

Gambar
Sebenarnya, laki-laki bukan tidak ingin bercerita. Namun, mereka memerlukan waktu mencerna seluruhnya. Ada sebuah pertanyaan, yakni bagaimana kiat-kiat memitigasi konflik yang terlalu sering dalam hubungan? Berdasarkan analisa, beberapa perempuan terkadang belum mengerti bahwa laki-laki memerlukan sebuah space, dan bahkan mungkin perlu waktu untuk sendiri. Ketika di hadapkan sebuah problem, beberapa perempuan ingin sekali cepat merampungkan masalahnya dihari itu. Akan tetapi, ada beberapa laki-laki yang belum dapat melakukan hal seperti itu.  Beberapa laki-laki tidak bisa serta-merta menumpahkan sesuatu secara eksplisit. Sehingga, harus melalui proses pencernaan terlebih dahulu, mesti memikirkan matang-matang, dan bahkan mesti menemukan solusinya terlebih dahulu untuk dapat bercerita. Mengapa demikian? Sebab, emosi laki-laki ini terkadang sulit ditebak. Ada yang dapat mengontrol dan ada pula yang ceplas-ceplos. Hal yang mereka atensi ialah mereka takut jika tanpa melakukan proses d...