Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2025

Harta Paling Berharga Adalah Waktu

Gambar
Salah satu harta paling berharga di kehidupan adalah waktu. Walaupun demikian, kita acap kali menyianyiakan waktu. Kadangkala, kita punya waktu seharian, tapi dikala malam hari tiba, justru bingung, ataupun pasca beraktivitas seharian, kita merasa ada hal yang tidak beres. Bila hal tersebut terjadi, bisa saja ada satu hal kecil yang kerap kita abaikan. Bila kita telaah, sebenarnya problemnya bukan diwaktu, melainkan dicara kita mengisi waktu.  Beberapa orang mengira bahwa kita perlu lebih banyak waktu untuk merealisasikan sesuatu. Itu benar, tiada yang keliru. Namun, bisa jadi keliru karena kita tidak sadar membuang energi ke sesuatu yang nir-produktif. Contoh konkritnya adalah merasa sibuk sekali, padahal seharian sibuknya hanya bermain gawai, nonton film, dan membalas chat. Ketika malam tiba, kita justru baru sadar dan merasa kosong. Karena, merasa seharian hanya memperoleh hal-hal yang nir-manfaat. Dari aktivitas tersebut, kita sadar, bahwa bukan aktivitasnya yang keliru, melain...

Orang Hebat Tidak Takut Dibenci

Gambar
Tidak mengapa semua orang bakal tidak suka dengan mu, dan itu tiada masalah. Namun, yang menjadi masalah adalah ketika kamu berhenti untuk berkembang. Kadangkala, kita kerap dihantui dengan perasaan sedikit-sedikit overthinking, hanya karena takut pendapat kita ditolak. Kemudian, enggan mengeluarkan potensi, hanya takut dikatakan beda. Bahkan, kita terlalu fokus ingin membuat semua orang suka dengan kita. Padahal, orang hebat tidak mesti sibuk membuat orang lain suka, tapi sibuk membuat dirinya berkembang dan ini yang kerap kita lupakan. Sebetulnya, kita ingin tumbuh. Akan tetapi, masih takut dianggap aneh dan pick me (si paling beda). Beberapa diantara kita, masih terjebak di fase menyesuaikan diri supaya tidak dianggap beda sendiri, khawatir merubah diri justru membuat orang lari, dan menunda aksi besar hanya karena takut di-judge oleh orang yang iri. Padahal, realitasnya, rangkaian bertumbuh itu memang lahir dari ketidaknyamanan. Tolak ukur hebat, bukan semata disukai banyak orang ...

Menyusuri Jalan Penyelesaian Sengketa Perikatan

Gambar
Bayangkan Fauzi dan Akbar sepakat guna merealisasikan sesuatu, misalnya menjual rumah, menyewa kendaraan, atau mengerjakan proyek kolektif. Fauzi dan Akbar duduk bersama, saling mengangguk, hingga akhirnya membubuhkan tanda tangan. Inilah awal dari suatu perikatan, yakni relasi hukum antara Fauzi dan Akbar (dua pihak), yang mana satu pihak berhak menuntut dan pihak lain berkewajiban memenuhi. Kita tahu, bahwa hidup tidak senantiasa berjalan mulus. Terkadang, perikatan pun demikian. Perikatan yang awalnya lahir dari itikad baik, bisa saja berubah menjadi sumber sengketa. Salah satu pihak ingkar janji, atau kondisi lainnya yang tak terduga. Sehingga, membuat perjanjian tak terealisasi. Di sinilah, jalan penyelesaian sengketa itu hadir. Sengketa dalam perikatan bisa lahir dalam beraneka macam bentuk. Salah satunya adalah wanprestasi, yakni dikala pihak yang berkewajiban, gagal merealisasikan tugasnya sebagaimana mestinya. Umpamanya, Akbar sebagai penjual, tidak mengirim barang sesuai wakt...

Hari Ke-365

Gambar
Hallo, Perempuan ku. Debar jantungku, hari ini terasa lebih kencang dari biasanya. Menanti hari itu segera tiba, hari di mana waktu tidak lagi menjadi sekat di antara kita. Aku sangat merindukan saat-saat di mana setiap cerita yang terjalin, tanpa perlu lirikan cemas pada jam dinding. Terbayang jelas petualangan kita kelak, Sayang. Petualangan yang bukan semata tanpa tujuan. Namun, sebuah pelayaran dengan dermaga baru yang punya tujuan. Kita akan menapaki hari-hari dengan jejak langkah yang serupa, menuju muara kebahagiaan yang kita idamkan. Ah, betapa rindunya aku pada sofa empuk yang akan menjadi saksi bisu setiap canda dan tawa kita. Di sana, kita akan bercengkrama, sembari menyaksikan tarian hujan di balik jendela, dengan kehangatan dalam dekapan yang tak ingin ku lepaskan. Kita juga akan menjadi dua koki dadakan di dapur sederhana kita, dengan melahirkan keajaiban dari bahan-bahan yang kiranya asing di lidah kita. Janji kita terukir kuat, untuk mencicipi setiap hidangan, apapun ra...

Belajar Mentolerir Kritik

Gambar
Hari ini atau kapan pun, semua orang dapat menilai, tapi tidak semua orang siap dinilai balik. Ada salah satu reaksi atas sikap dinilai seseorang, yakni tersinggung. Sebetulnya, dinilai seseorang itu dapat membuat kita tumbuh dan berkembang. Akan tetapi, kita mesti punya mental baja guna mentolerir seluruh bentuk penilaian orang lain dengan lapang dada dan senyuman. Menurut segelintir orang, kritik diterjemahkan sebagai serangan. Padahal, kritik merupakan alternatif untuk seseorang naik level (bagi yang siap). Dalam benak diri seseorang, pasti ada terlintas ingin berkembang. Namun, ironisnya, justru lari ketika diterpa kritik. Bila diingat-ingat lagi, pernahkah kita merasa tersinggung, padahal niat seseorang hanyalah memberi saran untuk kita? Ironisnya, seseorang tersebut belum selesai berucap, kita justru menyela dengan membela diri. Kenapa, ya?! Bila kita telaah, seseorang yang membela diri ketika dikritik ataupun diberi saran, sebetulnya ia hanya mempertontonkan sikapnya agar membua...