Perempuan Perlu Kepastian
Pasca berselancar di internet, rata-rata perempuan, punya perspektif serupa akan hal tersebut. Mereka berargumen bahwa mereka tidak terlalu punya banyak waktu. Walaupun demikian, bukan berarti mereka enggan berjuang secara kolektif dengan laki-lakinya, tapi mereka hanya ingin kepastian dari laki-lakinya.
Saya rasa, dihadapan laki-laki, beberapa perempuan berucap bahwa dia tidak perlu semuanya serba simsalabim mesti tunai hajatnya hari ini. Namun, dia hanya ingin tahu, bahwa laki-lakinya tengah berada dalam perjalanan menuju muara yang mereka berdua idamkan.
Ingin tahu yang dimaksud tersebut, dapat kita terjemahkan sebagai ingin tahu bahwa laki-lakinya tengah berusaha dan bukan semata berjalan ditempat belaka. Karena, perempuan pun sadar, bahwa umurnya bakalan terus bertambah, jarum jam terus berputar, dan mimpinya pun bakal semakin besar.
Oleh karena itu, apabila laki-lakinya hanya berada di tongkrongan itu-itu saja, sementara perempuannya semakin terus tumbuh dan giat belajar, maka bakal berimplikasi pada space antara keduanya tidak setara.
Maka dari itu, apabila kelak perempuannya memilih untuk pergi, jangan sedih ya, wahai laki-laki. Karena, mereka sadar, bahwa waktu kiranya tak lagi berpihak pada mereka berdua.
Melihat pemaparan di atas, saya rasa, hal demikian memang rasional pada realitas dewasa ini. Walaupun, kita tak tahu tipu daya yang beredar hari ini.
Sebetulnya, perempuan mesti bersampingan dengan imamnya, yakni laki-laki, entah dalam kondisi apa pun. (Kecuali, dalam kondisi yang bertabrakan dengan syariat).
Namun, dewasa ini, banyak beredar pemikiran-pemikiran yang irasional dan terlalu menyandarkan pemikiran pada sebuah aplikasi. Hal tersebut, akhirnya menghantarkan kita pada pemikiran yang konyol dan tidak selaras dengan realitas dewasa ini.
Saya harap, perempuan yang punya pola pikir dan kesadaran yang baik, sebagaimana pemikiran mereka perihal kepastian di atas, tidak terbawa arus maupun terkontaminasi dengan pemikiran-pemikiran yang konyol sebagaimana telah disebutkan barusan.
Para laki-laki pun sedari awal juga sadar, bahwa semua orang itu lapar. Karena, selain tulus, perempuan juga pengen laki-laki yang kerja keras.
Jadi, pada akhirnya, dapat kita generalisasikan bahwa semua itu tergantung pada takdir dan usaha kita hari ini hingga seterusnya.
Komentar
Posting Komentar