Nanti Aja Deh
Sebetulnya, gagal adalah hal biasa. Namun, ketakutan akan gagal yang nir-proporsional, itu yang bahaya. Karena, hal tersebut, dapat berimplikasi pada ketiadaan pergerakan dalam aktivitas produktif.
Umpamanya, kita kadang pernah merasa punya gagasan dan rencana, serta semangat menyala. Namun, dikala waktunya eksekusi, tiba-tiba lahir sebuah pikiran, “nanti aja deh”. Padahal, semakin lama kita menunda, maka bakal semakin banyak aneka macam alasan yang kita buat sendiri untuk menghindari eksekusi, entah itu alasan yang kita buat secara sadar ataupun tidak.
Apabila kita telaah lagi, problemnya bukan digagal, melainkan pikiran kita yang terlalu disibukkan dengan pemikiran tentang hal-hal buruk.
Banyak diantara kita, lebih takut malu daripada gagal. Takut dicibir, takut diremehkan, takut dibilang sipaling, dan lain-lain. Padahal, anehnya, kita saja belum memulai apa-apa, tapi pikiran kita sudah membuat skenario-skenario buruk yang secara realitasnya, kita pun belum tahu, apakah hal tersebut bakal terjadi atau tidak. Pada akhirnya, kita pun terlarut dalam zona nyaman dan merasa semuanya aman.
Perlu diingat, bahwa kehidupan adalah perihal bagaimana kita bisa selektif dalam rasa sakit yang layak diperjuangkan. Namun, bedanya, seseorang yang berani mencoba adalah seseorang yang siap merasa sakit yang berarti, bukan hanya sembunyi dan cuma cari aman sendiri.
Hal lainnya yang mesti diingat adalah bahwa dikala kita menunggu hingga siap 100% (perfect), maka kita tidak pernah bakal memulai.
Ada satu pikiran, yang mana pikiran ini acap kali memacetkan suatu pergerakan, yakni overthinking. Overthinking yang dimaksud adalah aktivitas pemikiran yang terlalu fokus pada apa kata orang, dan terlalu takut bakal membuat hal-hal yang keliru. Padahal, satu-satunya cara agar kita menjadi lebih baik adalah dengan memulai.
Lantas, apakah kita hanya pengen berada di pulau kapuk melulu? Kapan mulainya?
Tidak mengapa gagal, yang penting berani memulai dan bertumbuh.
Komentar
Posting Komentar