Kehampaan dalam Kehidupan yang Baik-baik Saja
Hal tersebut bukan berarti kita lebay, ya. Namun, karena ketiadaan koneksi dengan diri sendiri, seperti terlalu menyibukkan diri untuk menyenangkan khalayak hingga terlupa terhadap apa kehendak diri.
Adakalanya, kita perlu rehat sejenak. Rehat bukan berarti untuk malas-malasan, melainkan untuk mendengarkan suara hati sendiri, seperti menanyakan kepada diri, “Apakah kini aku tengah bahagia, ya?”
Rasa hampa ini merupakan indikasi, indikasi bahwa ada something yang perlu dirawat. Bukan di eksternal, tapi di internal.
Lantas, apa faktor-faktor penyebabnya?
1. Hidup Bak Robot
Kadangkala, kita terlalu menyibukkan diri dengan rutinitas, seperti bangun tidur, kerja atau kuliah, pulang ke rumah, tidur—repeat. Alhasil, kita tak sadar dan tak merasakan lagi bahwa hidup hanya menjalani belaka. Hidup bak robot. Jadi, lumrah bila lama-lama terasa hampa.
2. Ketiadaan Esensi
Kita sudah kerja keras dengan penuh terpaan sana-sini, tapi kita malah merasa semua itu tiada esensi. Muara hidup yang dulu membuat semangat, kini terasa hambar rasanya. Alih-alih mengejar goals yang kita hajatkan, justru mengejar goals orang lain. Inilah yang kadang melahirkan ketiadaan esensi. Sehingga, membuat kehampaan dalam diri.
3. Overthinking
Dewasa ini, kita memang kerap disibukkan dengan memikirkan pendapat orang lain, hingga kita terlupa bahwa kehendak sendirilah yang mesti lebih diutamakan. Adakalanya, pendapat orang lain diutamakan. Akan tetapi, porsi pendapat diri sendiri jangan sampai dimarginalkan.
4. Ketiadaan Wadah untuk Bercerita
Beberapa orang yang punya teman atau followers yang bejibun, belum tentu membuatnya merasa terhubung. Jikalau kita belum punya wadah untuk bercerita (tanpa dihakimi), maka hal ini dapat membuat hati terasa sepi.
5. Mati Rasa?
Hal buruknya, ada kemungkinan kita mengalami gejala awal depresi ringan. Di mana, kita tetap lancar berkuliah dan/atau bekerja, tapi secara emosional mati rasa.
Oleh karena itu, rehatlah sejenak sembari berdialog dengan diri. Diskusikanlah keresahan diri dengan diri sendiri atau wadah yang diyakini.
“Kehampaan adalah ketidakmampuan berdialog dengan diri sendiri ataupun wadah yang diyakini.”
Komentar
Posting Komentar