Sekilas Ihwal Anak Bungsu


Anak bungsu merupakan sosok anak yang bahagia lagi istimewa hidupnya. Gelak tawanya paling lebar diantara yang lainnya. 


Sepertinya, hampir serupa dengan anak pertama maupun anak kedua, yakni dibalik gelak tawanya yang lebar, terdapat kesedihan yang disembunyikan. 


Sudah menjadi hal umum, bahwa rata-rata anak bungsu merupakan anak yang paling istimewa dan acapkali dapat atensi lebih dari orang tuanya. Walaupun, umurnya sudah tua. Akan tetapi, ia senantiasa dipandang orang tua seperti anak kecil.


Contoh sederhananya, dikala anak bungsu pergi nongkrong hingga larut malam atau melebihi batas wajar, pasti ia dipinta untuk pulang. Sesampainya di rumah, ia pun diceramahi oleh orang tuanya, akibat dari keterlambatannya itu.


Hal di atas, punya diferensiasi dengan anak pertama maupun kedua (anak tengah). Disaat mereka nongkrong hingga larut malam, setibanya di rumah, seisi rumah apatis terhadap eksistensinya pulang ke rumah jam berapa. Alasan umum yang melatarbelakangi keapatisan itu adalah anak pertama maupun anak tengah itu lebih pemberani.


Anak bungsu turut pula menjadi perbandingan diantara kaka-kakanya. Contohnya, ketika ia berhasil, keberhasilannya dimaknai sebagai hal yang biasa. Sedangkan, ketika ia kurang beruntung, ia bakal dibanding-bandingkan dengan kaka-kakanya.


Selain turut menjadi bahan perbandingan, anak bungsu juga menjadi harapan keluarganya, terutama sebagai harapan terakhir. Ironisnya, dikala ia hendak mengejawantahkan harapannya, ia justru diterpa dengan dua opsi, yakni menggapai cita-cita atau mengurusi orang tua?


Demikian, sekilas ihwal anak bungsu. 


Apabila terdapat kekeliruan dalam pemaparan di atas, harap diluruskan dan dimaklumi. Sebab, penulis memaparkan berdasarkan empiris dan implikasi diskusi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Selamat Sempro

Seminar Proposal Skripsi Ku

Selamat Ulang Tahun Sayang