Masih Percaya Zodiak?
Dilaman internet, baik itu website maupun media sosial, ada beberapa tes kepribadian yang dapat dicoba, mulai dari MBTI, zodiak, dan lain sebagainya.
Lantas, mengapa seseorang senang untuk mencoba tes kepribadian atau mencocoklogikan ramalan dengan kepribadian?
Seseorang senang untuk mencoba hal tersebut, disebabkan dapat memvalidasi identitas dirinya. Hal demikian, dapat memberikan sensasi kendali dalam hidup yang penuh dengan fluktuasi.
Tes kepribadian ataupun ramalan (zodiak) ini turut menyuguhkan pengakuan sosial pada seseorang maupun khalayak. Hal tersebut, dapat membuat seseorang merasa lebih (berharga), setidaknya untuk dirinya sendiri.
Selain itu, tes atau cocoklogi ini, menawarkan sesuatu yang kiranya semua orang inginkan, yakni harapan mengenai masa depan yang cerah. Ini merupakan sesuatu yang sulit untuk diperoleh dalam realitas sehari-hari.
Ironisnya, tes kepribadian atau cocoklogi ramalan dengan kepribadian ini, dapat melahirkan kemelekatan, apabila direalisasikan secara hiperbola (berlebihan). Di mana, dapat membuat seseorang kehilangan identitas primadona yang terpatri dalam dirinya.
Tes kepribadian ataupun ramalan ini, dapat membuat seseorang merasa, “asli, ini aku banget.” Di mana, mereka dapat dengan serta-merta menggeneralisasikan, tanpa adanya pertimbangan komprehensif.
Padahal, pemaparan mengenai implikasi tes kepribadian ataupun ramalan tersebut, biasanya bersifat umum. Namun, hal tersebut, menurutnya, justru terasa sangat personal.
Tes kepribadian atau cocoklogi zodiak dengan kepribadian ini, sebetulnya, sah-sah saja untuk direalisasikan. Di mana, ini merupakan salah satu cara guna seseorang lebih mengenal dirinya sendiri.
Hal yang mesti digarisbawahi adalah bahwa tes kepribadian atau ramalan, bukanlah penentu kebahagiaan, dan kepribadian yang mutlak seseorang.
“Mengetahui dirimu sendiri merupakan awal dari kebijaksanaan.” - Aristoteles.
Komentar
Posting Komentar