Organisasi Dapat Rusak Akibat Kebobrokan Kadernya Sendiri


Organisasi merupakan sebuah rumah yang tersusun rapi atas fondasi, tiang, dinding, atap, perabotannya, dan catnya. Adapun hartanya sebuah organisasi adalah sumber daya manusia (SDM).


Perabotan dari analogi di atas diterjemahkan sebagai kegiatan-kegiatan yang dijalankan ataupun dikerjakan oleh organisasi guna mencapai goals atau harapan yang serupa. Dalam merealisasikan kegiatan-kegiatan tersebut, tentu saja diperlukan sebuah panduan (peraturan). 


Dalam organisasi formal ataupun informal, aturan dasar tersebut kerap disebut sebagai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART). Ad/ART tersebut dirancang kolektif dan disetujui secara kolektif juga. Sehingga, setiap pasal-pasal dan ayat-ayat yang termaktub di dalam subtansinya menjadi refleksi dari implikasi kerja kolektif, dan juga merupakan sebuah esensi ataupun roh dari setiap upaya dan kegiatan yang bakal direalisasikan oleh organisasi.


Oleh sebab itu, maka seluruh agenda kerja maupun ketukkan organisasi merupakan implikasi dari kebersamaan, dan bukan semata kehendak pribadi ataupun entitas tertentu belaka.


Melihat pemaparan di atas, maka siapa saja yang sudah menandatangani kesediaannya guna menjadi anggota suatu organisasi, maka wajib merealisasikan seluruh peraturan dan keputusan organisasi itu. Hal demikian begitu krusial, sebab bila ada anggota di dalam organisasi yang mengagresi ataupun tidak menaati keputusan organisasi, entah itu keputusan ditingkat rendah maupun tinggi, maka hal tersebut bakal merusak fondasi-fondasi yang menopang rumah tersebut. Sehingga, lambat-laun, dapat meruntuhkan atau bahkan menghancurkan rumah tersebut.


Untuk menegakkan seluruh peraturan yang ada, pastinya setiap organisasi mempunyai prosedurnya masing-masing. Akan tetapi, bagaimanapun prosedur yang ada dalam hal penegakkan aturan, sangatlah berasosiasi erat dengan kewibawaan pimpinan ataupun pengurus rumah tersebut.


Bila pemimpin ataupun pengurus rumah tersebut tidak menyuguhkan sebuah sanksi yang relevan dengan aturan yang telah dikonfigurasi dan disepakati kolektif, maka organisasi tersebut dapat dikatakan seperti banteng tanpa tanduk. Apabila hal demikian terus diapatiskan, maka waktunya menunggu rumah tersebut hancur atau terbengkalai.


Hal demikian kerap terjadi. Sebab, setiap perusak rumah (organisasi) bakal memberikan percikkan yang menular. Kader-kader yang lain bakal berasumsi bahwa, apabila mereka melawan aturan rumah tersebut, toh fine-fine saja. Oleh karena itu, landasan organisasi tersebut dikonfigurasi guna kepentingan kolektif tadi bakal niresensi. Sehingga, setiap kader ataupun unsur terkait dalam organisasi, dapat berbuat semena-mena.


Maka dari itu, sudah sepantasnya kita introspeksi diri dalam berorganisasi, khususnya para pemimpin, pengurusnya maupun kadernya, mesti menghormati segala peraturan dan AD/ART organisasi. Sebab, organisasi merupakan kepemilikan kolektif dengan tiang (visi-misi) yang kolektif pula. Apabila ada yang mencoba melawan ataupun melawan peraturan organisasi, maka mesti diambil sikap sat-set dan tegas yang kompatibel dengan peraturan dan prosedur yang berlaku.


Apabila dibiarkan, maka kewibawaan pemimpin dan pengurus rumah tersebut bakal hancur. Kehancuran tersebut bakal mengorientasikan pada kehancuran rumah tersebut, bila tidak sat-set direalisasikan rekonstruksi ataupun regenerasi yang bermuara guna kembali menegakkan peraturan organisasi.


Segala anomali yang menerpa rumah, termasuk pula dalam merealisasikan suatu organisasi, pastinya tak pernah habisnya. Akan tetapi, bila semua hal itu dihadapi secara kolektif dan semua stekholder dalam organisasi mematuhi seluruh peraturan yang ada, pastinya akan dapat merampungkan dengan baik, serta sukses menghadapi seluruh anomali itu.


Kewibawaan pimpinan dan kepatuhan kader dalam menegakkan dan merealisasikan seluruh ketukkan organisasi, bakal menjadikan organisasi itu sangat strong dan disukai oleh khalayak.


Besi akan rusak oleh karatnya sendiri. Organisasi pun dapat rusak akibat kebobrokan kadernya sendiri.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Selamat Sempro

Seminar Proposal Skripsi Ku

Selamat Ulang Tahun Sayang