Trust Issue
Sudah yang keberapa kali Anda tidak percaya untuk melakukan sesuatu? Apabila perasaan tersebut lahir secara hiperbola dengan intensitas yang tinggi, bisa jadi Anda tengah mengalami trust issue.
Awalnya, rasa skeptis (tidak percaya) itu lahir sebagai prosedur bertahan diri supaya tak disakiti oleh khalayak. Akan tetapi, ketika hierarkinya sudah berkembangbiak sampai menjadi trust issue, maka perasaan tersebut dapat memacetkan kehidupan sehari-hari, dan bahkan membuat hidup tak tenang.
Trust issue ini bisa berasal dari empirik buruk di masa temporer, umpamanya dikhianati, ditipu, represi, ditolak, dan lain sebagainya. Bukan hanya itu, faktor lainnya adalah genetik, kultur, dan lain-lain.
Trust issue ini mempunyai hierarki tersendiri yang berbeda-beda disetiap hierarkinya. Ada yang ringan, dan berat.
Trust issue ini mempunyai dampak/hasil yang berbahaya, yakni merasa kesepian, depresi, membuat dunia seolah-olah terpolarisasi, dan lain sebagainya.
Apabila berbicara dalam relasi asmara, trust issue dapat membuat seseorang merasa tak aman, cemburuan, posesif ataupun paranoid terhadap pasangannya.
Trust issue ini juga dapat membuat seseorang sulit guna menyampaikan ataupun menyuguhkan perasaan, keperluan, harapan pada pasangannya, dan lain sebagainya. Trust issue ini dapat memacetkan komunikasi, inklusifitas, dan lain sebagainya perihal relasi asmara.
Sebenarnya, membangun dan mengokohkan fondasi kepercayaan terhadap khalayak dapat dilatih dan dipelajari. Umpamanya, menerima bahwa saling menyakiti dalam relasi interpersonal merupakan hal lumrah. Perasaan seolah dikhianati, dikecewakan, dibohongin, dan lain-lain merupakan suatu hal yang niscaya dalam kehidupan.
Belajarlah mengapresiasi, memahami, dan memaafkan tapi tidak melupakan khalayak. Tentu ada penyebab hal tersebut. Pahamilah, mengapa sih Si X membuat Anda kecewa? Apresiasilah positif valuenya, lalu maafkanlah ia, walaupun Anda tetap mengingat kekeliruan khalayak sebagai hal yang perlu digarisbawahi.
Nah, dari itu, konfigurasi relasi yang komprehensif dengan orang itu. Sehingga, perlahan tapi pasti Anda dapat mempunyai seseorang guna dipercaya dalam konteks tertentu.
Jadi,seberapa trust issue Anda? Apakah Anda dilevel ringan ataukah berat?
Semoga tulisan ini dapat menjadi pelajaran dan pembenahan bagi penulis dan pembaca, ya.
Berikan opini random Anda pada kolom komentar dibawah.
tim pilah pilih hahaaa
BalasHapustim selektif
Hapus