AI University


Tidak seluruh dosen ataupun guru mempunyai bakat mendidik. Demikian pula halnya dengan tak semua pelajar ataupun mahasiswa dapat menyandang gelar. 


Dewasa ini, ada guru ataupun dosen yang hanya sebatas memberikan tugas, tugas dan tugas saja. Tanpa adanya proses komunikasi pendidikan dan transfer pengetahuan kepeserta didiknya. Mereka memberikan tugas dengan semena-mena, tanpa melihat kondisi dan kapabilitas peserta didiknya. Mereka tertawa dan bersantai ria melepas semua kewajibannya, lalu bermain gadget dengan seenaknya.


Adapun pelajar ataupun mahasiswa dewasa ini, cenderung suka fomo, pickme, ketakutan berlebih, overthinking, baperan dan masih banyak lagi. Kita ketahui bersama, bahwa mahasiswa ataupun pelajar saat ini pasti tak lepas dengan smartphone. Instrumen ini merupakan barang yang selalu dicari dan dibawa kemanapun pergi. Ia membantu beberapa aktivitas pelajar ataupun mahasiswa, umpamanya saja dalam hal presentasi. 


Ketika peserta didik mendapat sebuah regulasi diperkenankan mengaplikasikan gadget tanpa adanya pengawasan yang efektif dari guru ataupun dosen, ia akan semena-mena dalam menggunakan instrumen tersebut. Buku, pikiran, empirik, makalah ataupun buku catatannya yang semestinya menjadi alat tempurnya, kini menjadi barang berkarat yang jarang dipakai, sebab kalah eksistensinya dengan smartphone.


Beberapa dari guru ataupun dosen dewasa ini hanya mengajar sebatas formalitas belaka, memindahkan subtansi kertas kekertas yang lain. Namun, tak ada transfer kehati dan rasio murid dan mahasiswanya. 


Adapun beberapa pelajar ataupun mahasiswa dewasa ini hanya belajar, lalu mengambil gelar, tapi tak betul-betul tau mesti berbuat apa pasca itu. Bak berada dijalan yang benar, tapi tak tau tujuannya mau kemana.


Ada dua kampus dewasa ini yang paling terkenal seantero jagat, kampus tersebut bernama AI University dan Google University. Mereka sukses menggaet banyak pelajar, mahasiswa dan bahkan guru maupun dosen. 


AI dan Google merupakan jalan tol peserta didik untuk melalui segala rintangan tanpa adanya lobak. Meskipun jalannya mulus tanpa ada lobak, tapi jalan ini menuju rute sesat, apabila tidak dikendarai secara bijak.


Pada akhirnya, jadilah pendidik yang asik, dan temukan kiat-kiat yang menarik. Beberapa hal tak mesti diajarkan lagi, para peserta didik sudah paham. Berikanlah mereka cakrawala yang tak pernah tersentuh selama ini oleh kurikulum.


Kepalkan tangan, nyalakan api optimisme untuk kebangkitan.


Berikan opini random Anda pada kolom komentar dibawah, ya.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Selamat Sempro

Seminar Proposal Skripsi Ku

Selamat Ulang Tahun Sayang