Menemukan Diri Sendiri dalam Kesendirian
Lantas, apakah betul bahwa mengikuti arus (trend) akan membuat seseorang mempunyai banyak teman? Jawabannya tak sesimple yang dipikirkan (kompleks). Memang betul sih bahwa dengan memfollow trend, seseoranh akan lebih nyaman terkoneksi dengan khalayak yang mempunyai minat dan life style yang sama.
Akan tetapi, mesti diingat bahwa persahabatan sejati tak dibangun atas dasar arus (trend) atau popularitas belaka. Persahabatan sejati terjalin sebab adanya kecocokan karakter, rasa saling percaya, saling mengafirmasi dan lain-lain.
Kemudian, bagaimana kiat-kiat menemukan sahabat sejati? Jawabannya ialah dengan menjadi diri sendiri. Orang yang nyaman dengan diri mereka sendiri, akan lebih mudah menarik khalayak yang mempunyai value dan karakter yang sama. Maka dari itu, perlunya mengenal diri sendiri terlebih dahulu dalam euforia kesepian.
Menjadi diri sendiri bukan bermaksud bahwa seseorang harus antisosial dan menolak untuk bergaul dengan khalayak. Seseorang tetap bisa bersosialisasi dan menjalin pertemanan dengan khalayak.
Akan tetapi, penting untuk dicatat bahwa kualitas lebih krusial daripada kuantitas. Lebih baik mempunyai beberapa sahabat sejati daripada banyak teman yang hanya sebatas teman biasa saja.
Kesendirian memang dapat menjadi konsekuensi dari menjadi diri sendiri. Tapi, kesendirian tak selalu berarti kesepian. Kesendirian dapat menjadi waktu guna introspeksi diri, mengembangkan diri, memahami jati diri, rekonstruksi diri, dan mengenal diri sendiri.
Akhirnya, pilihan opsinya ada di tangan mu. Apakah ingin menjadi orang yang mengikuti arus (trend) dan mempunyai banyak teman, atau menjadi diri sendiri dan mempunyai beberapa sahabat sejati?
Pemaparan diatas dapat menjadi bahan refleksi bagi kita guna memahami diri sendiri dan apa yang kita inginkan dalam hidup ini.
Catat, ya, tak ada yang salah dengan menjadi seseorang yang baik dan mempunyai teman sedikit. Hal krusialnya ialah kita mempunyai sahabat sejati yang always ada untuk kita, di kala senang maupun di kala susah, bukan dikala ada butuhnya (ketika kita membutuhkan, malah hilang).
Semoga bermanfaat, ya.
Berikan opini random Anda pada kolom komentar dibawah.
Komentar
Posting Komentar