Tarik Menarik Dalam Kesengsaraan


Pernahkah anda bertemu seseorang yang mempunyai Mentalitas Kepiting? Mentalitas ini akan melahirkan relasi yang tidak sehat dalam sebuah sirkel loh. Pasalnya tak akan menguntungkan siapapun.


Mentalitas kepiting atau bahasa gaulnya Crab Mentality merupakan sebuah analogi dari perilaku egois dan iri terhadap kesuksesan orang lain. Bak seperti kepiting yang dikumpulkan dalam ember yang tak memperbolehkan kawanan kepiting lainnya untuk keluar dengan cara menarik kaki dan tangan. Seseorang dengan mentalitas tersebut mencoba menjatuhkan orang lain yang satu sirkel dengan mereka ketika salah satunya mengalami kemajuan.


Metode yang mereka lakukan ialah dengan melayangkan kritikan, mengkerdilkan hingga memanipulasi. Mengapa mentalitas ini bisa terjadi? Karena ketergantungan manusia dalam hidup ber-sirkel, cemburu, malu, dendam, harga diri rendah, sikap kompetitif yang kian masif, dan lain-lain.


Jika kita beretorika mentalitas kepiting dalam dunia perkuliahan, pasti ada seseorang yang mempunyai mentalitas ini. Misalnya tak mau kalah dalam berdebat saat presentasi, dan lain-lain. Ada suatu momen dimana seorang mahasiswa yang kerapkali bertanya, kemudian di penghujung mata kuliah, Dosen mempersilahkan mahasiswa untuk bertanya sebelum perkuliahan ditutup. Mahasiswa sipaling aktif bertanya itupun mengacungkan tangannya untuk bertanya setelah kesekian kalinya. Sontak seisi lokal pun tertuju padanya dengan tatapan sinis, seolah-olah tak terima dan mengasumsikan caper yang terlalu hyper kepada mahasiswa yang mengacungkan tangan tersebut. 


Pemaknaan para tim sinis tersebut berimplikasi pada adanya polarisasi di lokal perkuliahan akibat tidak adanya sikap profesional. Kasus seperti ini merupakan salah satu bentjk betapa masih bobroknya dunia perkuliahan. Kita semua tau bahwa salah satu hal yang membuat mahasiswa itu istimewa ialah cara berpikirnya kritis. Nah, salah satu cara membuktikan bahwa mahasiswa mempunyai pemikiran yang kritis adalah dengan melayangkan pertanyaan. Pemikiran kritis ini janganlah dibatasi, apalagi dalam perkuliahan. Karena sejatinya lingkungan akademik ialah tak membatasi demokrasi.


Tak hanya diperkuliahan, namun di organisasi pun juga terkotori dengan adanya mentalitas kepiting. Contohnya, ada seorang anggota yang berusaha mengaktifkan media sosial organisasinya dengan penuh inisiatif dan kesadaran serta kesukarelaan untuk menggaet eksistensi organisasi. Namun ironisnya, ada anggota lainnya yang tak terima dengan pencapaian yang diraih oleh anggota yang telah mengelola media sosial tersebut secara sukarela dan penuh kesadaran. Ia mengganti password media sosial dari akun organisasi tersebut tanpa adanya klarifikasi. 


Dengan melakukan hal tersebut, bukan hanya pengelola sebelumnya yang dirugikan, namun seluruh kepengurusan organisasi itu juga turut dirugikan.


Sangat disayangkan mentalitas kepiting ini jika mengotori dunia perkuliahan maupun organisasi. Oleh sebab itulah, Penulis menyatakan sikap demisioner pada beberapa organisasi. Karena beberapa organisasi yang penulis temui telah banyak terkontaminasi mentalitas kepiting. Sungguh ironis !


Seorang singa pemberani ialah yang tak takut kehilangan gerombolannya”.


Berikan opini random anda pada kolom komentar dibawah, ya.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Selamat Sempro

Seminar Proposal Skripsi Ku

Selamat Ulang Tahun Sayang