Presensi Setan Dalam Mendoktrin Manusia


Setan tak pernah menggoda manusia, semua kejahatan yang dilakukan oleh manusia merupakan murni dari sikap kepribadian yang buruk dan memang tertanam dalam diri manusia. Dasarnya ialah manusia memang makhluk yang tak bermoral, sehingga beberapa orang menciptakan yang namanya norma-norma. Kemudian disepakati bersama dan diasumsikan sebagai perlakuan yang dianggap "baik".


Allah SWT menanamkan hawa nafsu dalam diri manusia, dan juga ditegaskan bahwa manusia ini dapat melawan hawa nafsu, maka akan dijanjikan surga baginya. Jadi, pada dasarnya Allah SWT memang memberikan kontrol penuh atas diri kita. Manusialah yang dapat mengendalikan dan mempunyai kontrol penuh terhadap hawa nafsu dan perilaku dirinya. Sehingga jika ada perilaku manusia yang merugikan orang lain, maka dianggap jahat. 


Artinya, sejatinya hanya diri sendirilah yang memang jahat, dan tak ada intervensi setan ataupun iblis yang menggoda manusia. Mari kita coba mengaplikasikan pendekatan analogi. Mengapa manusia sangat tertarik dengan hal-hal yang berbau seksual? Mengapa manusia sangat suka berzina? Apakah perilaku ini disebabkan oleh godaan setan?


Terjadinya perilaku tersebut bukan karena godaan setan, melainkan karena hanya memang manusialah yang tak dapat mengendalikan hawa nafsunya. Yoi, eksplisit karena perbuatan zina dapat memenuhi nafsu biologis manusia, dan jika manusia berhasil mencentang nafsu biologisnya, maka manusia akan mengalami sebuah kepuasan ataupun sebuah kenikmatan yang luar biasa. Mengapa demikian? Karena manusia cenderung mempunyai dorongan guna mencapai kebahagian atau kenikmatan.


Dalam kasus lainnya, mengapa bisa banyak sekali manusia yang berpikiran untuk bundir? Banyak kasus tersebut dimana-mana terjadinya perilaku bundir, Apakah perilaku tersebut disebabkan oleh godaan setan? Tidak. Manusia melakukan bundir karena terganggu kejiwaannya, dengan segala problematika hidup yang berusaha diselesaikan. Namun, segala solusinya yang nihil atau tak kunjung terlihat. Hingga pafa akhirnya mencari jalan tol dengan mengakhiri hidup dengan sebuah harapan dapat menghilang dari kejamnya duniawi.


Banyak beberapa perilaku yang diasumsikan buruk atau berdosa kerapkali terkait dengan kepuasan sementara atau kenikmatan duniawi. Beberapa tindakan berdosa dapat memberikan kepuasan cepat, tanpa memikirkan konsekuensinya. Manusia cenderung tergoda dengan kepuasan satsetsatset, meskipun hal tersebut melibatkan perilaku yang kontradiktif dengan moral.


Mungkin hal yang dapat disimpulkan disini ialah, manusia pada dasarnya memanglah jahat dan segala perilaku jahat yang direalisasikan oleh manusia tak ada intervensi godaan setan ataupun iblis. Semua keburukan manusia dapat terjadi karena adanya landasan kepentingan pribadi.


Dalam goresan kali ini, saya masih mengorientasikan hal ini sebagai hipotesis. Saya inklusif untuk membuka asumsi ataupun tanggapan para pembaca dengan cara mengetiknya dikolom komentar dibawah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Selamat Sempro

Seminar Proposal Skripsi Ku

Selamat Ulang Tahun Sayang