Kenapa Banyak Yang Pengen Jadi Starboy ?
Istilah "Starboy" kian harinya makin ramai dan menjadi sentral perbincangan di media sosial, khususnya Tiktok. Trend ini melahirkan sebuah perspektif bahwa Starboy merupakan sosok laki-laki yang keren, sukses dan kaya raya. Tapi, apa sih sebenarnya Starboy itu?
Secara fundamental, istilah "Starboy" merupakan persamaan diksi dari "Penggoda Wanita" atau istilah gaulnya ialah "Playboy". Namun, ketika memasuki dunia Tiktok, istilah Starboy berorientasi pada sosok laki-laki yang cool, sukses dan kaya raya.
Istilah Starboy pada awalnya berasal dari judul lagu yang dimiliki oleh penyanyi yang bernama "The Weeknd" yang dirilis pada 2016. The Weeknd mengaplikasikan istilah Starboy untuk menggambarkan seorang playboy dengan lifestyle yang mewah dan mempunyai banyak wanita. Lantas, mengapa banyak khalayak ingin berusaha menjadi Starboy?
Kira-kira ada beberapa alasan mengapa seseorang ingin terlihat seperti Starboy, meskipun telah kita ketahui bersama diatas bahwa istilah Starboy ini pada awalnya mempunyai konotasi b*engsek.
Alasan pertama ialah fomo (mengikuti trend). Trend-trend di sosial media, khususnya Tiktok memang kerapkali melahirkan sebuah perspektif terbarukan, salah satunya ialah stereotipe bahwa Starboy merupakan sosok laki-laki cool. Nah, karena trend tersebut lah khalayak yang serba telan mentah-mentah apa yang diliat dan didengar pun merasa ingin terlihat seperti itu.
Alasan kedua ialah sifat narsistik. Sifat ini ialah dimana seseorang yang berusaha membranding dirinya sebagai seorang Starboy. Mereka ingin agar perhatian khalayak tertuju padanya. Esensinya, mereka yang berusaha membranding dirinya "Starboy" (self claim) biasanya karena ingin mendapatkan atensi dari banyak orang.
Alasan ketiga ialah Eksklusifitas. Starboy sebagaimana diatas mempunyai konotasi sosok laki-laki yang sukses, cool, keren, dan kaya raya. Sementara pencapaian semua itu hanya segelintir orang saja yang mempunyainya, sehingga mereka yang berusaha menjadi Starboy ingin terlihat mempunyai apa yang khalayak tak punya. Hal ini juga ada pengaruhnya pada poin kedua, yakni Narsistik.
Sebetulnya trend Tiktok ini ada baik dan bagusnya untuk menjadi sebuah motivasi untuk kita. Namun, jangan sampai trend sosial media justru mematahkan karakteristik diri sendiri yang seharusnya kita ini begini loh, tapi malah berusaha seolah-olah ingin seperti Starboy agar mendapat validasi dari orang lain.
Berikan opini random anda pada kolom komentar dibawah, ya.
Komentar
Posting Komentar