Apa Betul Perempuan Sering Salah Baca Maps ?

 


Beberapa perempuan kerapkali menginterpretasikan informasi dari peta, tapi asumsi kaum hawa tak bisa membaca maps sudah terlanjur melekat. Penting untuk tak cepat menggeneralisasi dan mengasumsikan bahwa satu kelompok gender mempunyai tonjolan ataupun weakness (kelemahan) tertentu. Kita kerap mendengar asumsi bahwa perempuan sering salah dalam membaca sebuah share location (shareloc) atau membaca petunjuk peta ketimbang beberapa laki-laki. Meskipun ada beberapa perempuan yang memang bisa dengan mudah menginterpretasikan informasi dari peta, tapi asumsi bahwa perempuan tak bisa membaca maps ini sudah terlanjur melekat.


Stigma ini sebenarnya tak akurat dan bersifat generalisasi yang tidak berpancasila sila kelima atau tidak adil terhadap perempuan. Kapabilitas untuk membaca peta atau maps ini tak ditentukan oleh jenis kelamin. Setiap manusia, entah itu pria maupun wanita, mempunyai beragam tingkat kapabilitasnya masing-masing. Jikalau terdapat persepsi bahwa perempuan kerap salah dalam membaca maps, mungkin karena berbagai faktor sosial maupun budaya, seperti stereotip gender, minimnya pengalaman atau peluang guna berlatih navigasi. Kemampuan tersebut sebetulnya dapat dikembangbiakkan dan dieskalasi dengan training yang tepat, terlepas dari jenis kelamin.


Sebuah studi dalam jurnal Frontier memaparkan bahwa laki-laki mempunyai kecerdasan spasial yang lebih dominan ketimbang dengan perempuan. Hal ini disebabkan karena perempuan lebih rentan terhadap emosi dan Gyrus Para hippocampal mereka bekerja kurang efisien ketimbang laki-laki. Didukung pula dengan Allan dan Barbara Pease dalam bukunya “Why Men Don't Listrn and Women Can't Read Maps”. Bahwa telah ada riset pemindaian otak yang mengonfirmasi bahwa laki-laki mempunyai area lobus parietal guna kemampuan spasial lebih besar ketimbang perempuan.


Dengan kapabilitas spasial yang dipunyai, laki-laki cocok menjadi seorang pemburu. Karena cakap dalam mengira kecepatan, movement, dan menangkap target mereka. Sedangkan perempuan, tugas utamanya sebagai pengumpul dan penjaga tempat tinggal, mempunyai kreativitas yang mempuni dalam multitasking. Entah itu mengerjakan banyak hal sekaligus, termasuk kemampuan guna bekerjasama dan berkomunikasi. Berhadapan dengan maps sama dengan berhadapan dengan posisi dan arah alias navigasi. Terkuak sebuah fakta bahwa laki-laki memang mempunyai kapabilitas navigasi lebih baik ketimbang perempuan. Selain baik dalam hal navigasi, laki-laki juga mempunyai kapabilitas menavigasi rute yang lebih efisien.


Akan tetapi, kemampuan navigasi laki-laki yang lebih ketimbang perempuan tadi tentunya tak muncul secara satsetsatset. Melansir dari Natural Navigator, perbedaan kemampuan navigasi seseorang tak mutlak karena perbedaan gender. Pengalaman seseorang yang sering melintasi rute-rute jalan atau tempat dan mengambil jalan pintas juga dapat membuatnya lebih pandai dalam bernavigasi. 


Pada pembahasan ini, penulis tidak ada nawaitu untuk merendahkan antara laki-laki maupun perempuan. Penting sekali untuk tak mudah menyimpulkan dan mengasumsikan bahwa satu kelompok gender mempunyai keunggulan atau kelemahan tertentu dalam kemampuan membaca maps. Semua orang, entah itu laki-laki maupun perempuan dapat saja memperoleh dan meningkatkan kemampuan ini dengan latihan dan pengalaman yang terus diasah.


Berikan opini ataupun asumsi anda pada kolom komentar dibawah, ya 🙌🏻

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Selamat Sempro

Seminar Proposal Skripsi Ku

Selamat Ulang Tahun Sayang