Bagaimana Jadinya Jika Kita Tidak Jadi apa-apa Nanti?


Pembahasan ini, saya peruntukan kepada para pembaca yang mungkin sedang pesimis, cemas, risau, atau bahkan stress ketika memikirkan “Nanti aku jadi apa ya?” “Aku kok gini-gini mulu, jadi apa ya aku nanti?”


Beberapa dari kita, tentunya sudah ada beberapa planning goals masa depan guna direalisasikan. Misalnya pengen menjadi polisi, TNI, Bupati, dan masih banyak lagi. Tentunya, prepare sudah mulai disiapkan guna merealisasikan perencanaan tujuan masa depan yang ingin dicapai. Tapi, ketika ingin mencapainya, tentu ada beberapa hambatannya, seperti finansial, mental yang belum ready, fisik masih kurang dari kriteria, syarat-syarat belum bisa dipenuhi, dan lain-lain.


Lantas, apakah kita pesimis, cemas, atau bahkan stress dalam memikirkan tentang diri kita kedepannya takut nggak jadi apa-apa? 


Kita akan selalu bisa menjadi apa-apa dan pasti akan jadi apa-apa, menjadi seseorang. Sebab, jadi seseorang pada dasarnya bisa berarti apa saja. Tergantung dari sisi mana kita memandangnya. Misalnya seorang pekerja kantoran yang kadang beberapa dari kita melihatnya merupakan pekerjaan yang membosankan, karena dia menghabiskan hampir separuh hidupnya disana.


Tapi, dia berhasil menyediakan makan untuk keluarganya setiap harinya, menyekolahkan anak-anaknya sampai sarjana, mempunyai tempat tinggal yang tetap dan kendaraan yang sederhana. Dia mungkin tidak memiliki jabatan yang krusial, tidak terlalu dikenal banyak orang, namun dia sudah berhasil jadi seseorang.


Mungkin beberapa dari kita saat ini sedang sibuk-sibuknya dengan rapat organisasi, tugas kuliah yang menumpuk, dan membantu orang tua guna memenuhi kebutuhan hidup. Jika dilihat kebelakang beberapa tahun yang lalu, mungkin anda saat ini sedang mengerjakan PR (Pekerjaan rumah), remedi ujian, ikut Pramuka, dan lain-lain. Apakah kita tidak jadi seseorang? Tentunya masih ada banyak lagi perumpamaan lain yang nggak bisa kita telusuri satu-persatu guna menjadi validasi bahwa kita telah bisa jadi seseorang.


Jadi seseorang itu nggak harus memiliki jabatan tinggi seperti ferdy sambo (bercanda), dikagumi seisi bumi, memiliki likes, comment dan followers yang lebih dari harga makan anda tiap hari, atau mempunyai harta yang setara jess nolimit. Tapi, jadi seseorang itu cukup berarti masih ingin bertahan untuk diri yang lebih baik diesok hari, jadi berarti atau jadi ada buat orang yang menyayangi dan kita sayangi, jadi ada untuk mimpi dan harapan dihati, atau sesederhana jadi ada untuk diri kita sendiri.


Anda dan saya, lebih dari apa yang kita pikirkan selama ini. Kita akan jadi dan sudah menjadi seseorang yang cukup dalam artian paling tepat yang bisa kita maknai. Maka dari itu, hari ini dan seterusnya nanti, berprasangka baiklah pada Allah SWT , dan tentunya berterimakasihlah kepada diri sendiri.


Semoga membantu.


Bagaimana pembahasannya? Berikan opini random anda pada kolom komentar berikut dibawah ya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Selamat Sempro

Seminar Proposal Skripsi Ku

Selamat Ulang Tahun Sayang