Bagaimana Ngadapin Kritik ?
Apakah anda pernah dikritik? Pasti pernah dong ya. Nah, bagaimana [how] anda menerima kritik? Apakah dengan ngomel-ngomel? Ngenerima dengan santuy? Atau malah adu jotos?
Rata-rata sih nerimanya dengan ngomel-ngomel ya kan? Sama, penulis pun pernah demikian hehe. Nah, lantas bagaimana sih kita nerima kritikan?
Ada seorang tokoh yang saya temukan dibeberapa buku yang membahas tentang Stoisisme, tokoh tersebut bernama Markus Aurelius.
Beliau mengatakan bahwa "Saya dikritik, saya disambati (diomongin) jelek dan lain-lain. Yang pertama saya lakukan adalah saya mengeceknya terlebih dahulu, emang betul nggak nih yang Si A bilang? Waduh kira-kira Si A betul nih ngatain gitu. Jika betul, berarti hal tersebut menjadi pelajaran atau masukan buat saya. Jikalau Si A yang salah, ya biarin aja nggak si? Kan hidup saya baik-baik aja. Berarti yang rugi saha (siapa) ? Si A tadi dong yang punya persepsi salah tentang saya, dan kebenarannya pun tidak akan berubah. Jadi, jika Si A percaya sesuatu yang salah tentang saya, yang rugi Si A. Yaa lanjut aja saya meneruskan hidup dengan fine-fine aja."
Gimana gaes? Paham nggak apa maksud dari Kaisar sekaligus Filsuf dari tokoh yang bernama Markus Aurelius diatas? Mari merenung.
Komentar
Posting Komentar