Ini Aku Dipercaya? atau Dimanfaatin ya?
Dalam sebuah organisasi biasanya kita ditunjuk oleh senior untuk menjadi ketuplak (ketua pelaksana), koordinator bidang, dan lain sebagainya dalam sebuah acara. Nah, ketika kita mendaptkan tugas tersebut, pernah nggak sih antum mikir apakah antum itu dipercaya? atau cuma dimanfaatin doang? Dikatakan bahwa antara dipercaya dengan dimanfaatin itu beda tipis. Lantas, bagaimana sih metode untuk membedakannya?
Jika (cuma) dimanfaatin, berikut beberapa kondisi yang antum alami:
Yang pertama, Tidak menanyakan kesanggupanmu saat memberi tugas tersebut. Spontan uhuyy aja tiba-tiba memberikan tugas.
Yang kedua, Dia datang saat ada perlunya. Awalnya tidak akrab, tapi tiba-tiba aja sok asik, sok akrab, atau lengket.
Yang ketiga, Kurang apresisasi. Padahal kita sudah ngebantuin atau melaksanakan tugas tersebut, sampai keluar uang pribadi, dan lain segala macam, tapi kok tidak ada apresiasinya? Hati-hati nih ygy.
Hal yang paling mendasar guna membedakan antara dipercaya dan dimanfaatin itu adalah, ketika dimanfaatin antum merasakan kesusahan dan cenderung menghabiskan lebih banyak energi atau waktu untuk tugas tersebut, ketimbang tugas utama antum.
Antum perlu belajar selektif guna memfilter atau memilah dan memilih ketika ada diberikan suatu tugas dalam organisasi, mana tugas yang bisa antum handle, dan mana yang tidak.
Sumber: dari Instagramnya @pemimpin.indonesia
Komentar
Posting Komentar