Banyaknya undangan makan bersama atau basaruan yang diterima saat Hari Raya Idul Fitri


Undangan makan bersama sekaligus silaturahmi pada saat hari raya merupakan momentum yang umum dilakukan di beberapa negara, terutama negara-negara yang mayoritas penduduknya beragama islam. Di Indonesia sendiri, terutama dimasyarakat Banjar Kalimantan Selatan, Undangan makan bersama ini biasanya disebut dengan “Basaruan.”
 


Basaruan merujuk kedalam hal undangan. Sedangkan Saruan merujuk kedalam hal subtansi dari pelaksanaan Basaruan. Basaruan merupakan salah satu tradisi atau acara adat dalam masyarakat Banjar Kalsel yang biasanya dilaksanakan sebagai wujud rasa syukur atas berbagai hal, seperti basalamatan, panen yang melimpah, dan lain sebagainya. Basaruan juga sering dilaksanakan pada saat perayaan hari besar agama Islam, seperti Hari Raya Idul Fitri, Idul Adha, Maulid Nabi Muhammad SAW, dan lain sebagainya.


Basaruan ini biasanya dilaksanakan dengan mengundang tetangga dan kerabat untuk makan bersama dan berbincang-bincang. Makanan yang disajikan dalam basaruan biasanya berupa hidangan khas daerah Banjar. Tradisi basaruan ini mempunyai nilai sosial yang sangat important dalam masyarakat Banjar. Selain sebagai ungkapan wujud rasa syukur, basaruan juga menjadi ajang untuk mempererat hubungan silaturahmi antar tetangga dan kerabat serta memperkuat rasa kebersamaan. Tak hanya itu, basaruan juga bisa menjadi ajang untuk memperkenalkan culture dan tradisi Banjar kepada generasi milenial kontemporer agar tradisi ini tidak hilang dalam perkembangan zaman. 


Namun, ketika hari raya tiba, ada sebuah studi kasus tentang banyaknya undangan makan bersama atau basaruan ini kita terima. Dan terkadang makanan yang disajikan saat undangan makan bersama atau basaruan tersebut justru memiliki kandungan kalori yang tinggi, lemak dan gula yang dapat menyebabkan kenaikan berat badan dan juga dapat mengakibatkan kita makan secara berlebihan. Nah, dalam mengatasi hal tersebut, ada beberapa cara yang dapat direalisasikan guna mengontrol asupan makan saat undangan makan bersama atau basaruan ketika momentum hari raya.


Pertama, kita pilih dulu makanan yang sehat dan seimbang. 


Kedua, kontrol porsi makanan. Jangan terlalu hiperbola dalam mengambil makanan hanya karena merasa harus memenuhi undangan. Cobalah untuk membatasi jumlah makanan yang diambil dalam piring. Kita dapat mulai dengan mengambil porsi kecil terlebih dahulu dari setiap hidangan, lalu kemudian menambahkan lebih banyak jika memang diperlukan. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Qur’an Surah Al-A'raf ayat 31. Surah tersebut menjelaskan tentang larangan berlebih-lebihan dalam makan dan minum. 


" Wahai anak cucu Adam! Pakailah pakaianmu yang bagus di setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, tetapi jangan berlebih-lebihan. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan." (QS. Al-A’raf ayat 31)


Ayat tersebut memberikan pesan yang mubayan tentang importantnya menjaga keseimbangan dan tidak berlebihan dalam makan dan minum. Allah SWT memberikan makanan dan minuman kepada hambanya guna memenuhi keperluan tubuh, namun kita sebagai manusia juga harus memperhatikan batas-batasnya supaya tidak merugikan diri sendiri. Ayat tersebut juga menyiratkan bahwa Allah SWT menyukai orang yang bersikap moderat dan tidak berlebihan dalam segala hal, bukan hanya dalam makan dan minum. Maka dari itu, kita sebagai umat Islam diajarkan untuk menjaga keseimbangan dan tidak berlebihan dalam segala aspek kehidupan, supaya kita dapat hidup dengan baik dan meraih rahmat dari Allah SWT.


Ketiga, hindari makanan yang tidak sehat. Terkadang, makanan yang disajikan saat undangan makan bersama atau basaruan mengandung gula, lemak dan garam yang banyak. Maka dari itu cobalah untuk menghindari makanan tersebut atau jika memang tidak bisa dihindari, cobalah untuk mengurangi jumlahnya.


Keempat, berkomunikasi dengan tuan rumah. Jangan ragu untuk speak up dengan tuan rumah tentang preferensi makanan kita dan berapa takaran porsi yang ingin kita makan. Biasanya, tuan rumah akan memahami permintaan kita karena goals dari undangan makan bersama atau basaruan itu adalah untuk bersosialisasi (berbincang-bincang) dan berkumpul bersama guna mempererat tali silaturahmi.


Kelima, kita bisa membawa plastik guna memasukkan sisa makanan yang kita makan apabila kita sudah mencapai kenyang. Hal ini bisa kita lakukan jika kita tak dapat merealisasikan cara yang keempat, meskipun cara ini terkadang dipandang orang buruk atau juga bisa menjadi sebuah bahan ghibahan atau gosip yang nantinya akan dibicarakan orang setelah basaruan. Tapi, kita sebagai perealisasi dari cara kelima ini memiliki argumen tersindiri dalam menghadapi cemoohan dari orang yang menyepelekan hal ini. Pada intinya, dalam merealisasikan cara yang kelima ini, kita jangan terlalu mendengarkan dan memasukkan kedalam hati apa yang dikatakan orang pada kita, selagi apa yang kita lakukan itu merupakan hal yang baik dan menuai manfaat. Perlu diingat juga, bahwasanya kita sebagai manusia memiliki perspektifnya masing-masing.


Insyaa Allah dengan cara-cara tersebut, kita dapat meminimalisir atau menghindari peningkatan berat badan dan dapat terhindar dari makan minum secara berlebihan.


Selamat Hari Raya Idul Fitri 1444 H/2023 M


Tulisan ini terinspirasi dari perbincangan dan sedikit perbedaan perspektif digrup whatsapp antara penulis dengan Muhaimin. Penulis ucapkan terimakasih kepada Muhaimin atas inspirasinya dalam studi kasusnya yang alhamdulillah bisa penulis tuangkan disini.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Selamat Sempro

Seminar Proposal Skripsi Ku

Selamat Ulang Tahun Sayang