Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2023

Tutorial Mapan Di Sosial Media

Gambar
Pernahkah anda berpikir, "Kok sosial mediaku gini-gini doang yaa? Kek nggak ada perubahan." Ibaratnya anda merasa tidak berharga banget jika dibandingkan dengan kawan-kawan anda dalam hal bersosial media. Lantas, bagaimana sih caranya supaya saya bisa terlihat mapan di sosial media? Para kaum milenial jangan sampai kelewat yaa pembahasan ini.  Berikut tutorialnya: Pertama, rubah dulu bio anda. Bisa aja anda tulis "Part of @organisasi A, @komunitas B" meskipun anda jarang ikut dan cuma numpang nama doang. Kedua, Perlihatkan bendera. Memperlihatkan bendera ini penting, anda bisa saja memperlihatkan bendera negara tempat anda tinggal atau anda sedang liburan, parpol, organisasi, dan apapun itu. Supaya anda terlihat mainnya udah jauh aja gitu. Ketiga, cantumkan nama bisnis anda di bio ataupun postingan anda, supaya orang-orang tau dan penasaran serta anda dipandang orang memiliki kesibukan. Meskipun bisnisnya cuma "Coming Soon" doang.  keempat, Pernah viral at...

Fatherless Generation

Gambar
Generasi tanpa kasih sayang Ayah atau Fatherless Generation, kira-kira Siapa yang merasa bagian dari hal tersebut? Mari kita ngumpul pada pembahasan kali ini. Dibeberapa keluarga didaerah perkotaan, fungsi ayah sering banget terdistorsi dengan statusnya sebagai pencari cuan bagi keluargnya ya kan?. Di kota besar, anggep aja kayak yang terjadi dikota Banjarmasin, seseorang bisa saja berangkat kerja mulai dari jam enam pagi dan baru pulang sampe dirumah jam delapan malam. Misalnya, rumah seorang ayah tersebut ada didaerah Banjarbaru dan dia harus kerja didaerah kota Banjarmasin. Mungkin kondisi berangkat jam enam pagi tersebut memang betul dan jadi suatu keharusan.  Nah, apa sih akibatnya jika seorang ayah memang betul-betul harus berada dalam kondisi seperti itu? Mungkin banget dia jadi tidak terlalu lengket sama familynya. Dan mungkin kita berpikir jika hari weekend itu menjadi waktunya seorang ayah untuk menghabiskan waktu bersama familynya. Tapi, dengan tekanan pekerjaannya every...

Bagaimana Jadinya Jika Kita Tidak Jadi apa-apa Nanti?

Gambar
Pembahasan ini, saya peruntukan kepada para pembaca yang mungkin sedang pesimis, cemas, risau, atau bahkan stress ketika memikirkan “Nanti aku jadi apa ya?” “Aku kok gini-gini mulu, jadi apa ya aku nanti?” Beberapa dari kita, tentunya sudah ada beberapa planning goals masa depan guna direalisasikan. Misalnya pengen menjadi polisi, TNI, Bupati, dan masih banyak lagi. Tentunya, prepare sudah mulai disiapkan guna merealisasikan perencanaan tujuan masa depan yang ingin dicapai. Tapi, ketika ingin mencapainya, tentu ada beberapa hambatannya, seperti finansial, mental yang belum ready, fisik masih kurang dari kriteria, syarat-syarat belum bisa dipenuhi, dan lain-lain. Lantas, apakah kita pesimis, cemas, atau bahkan stress dalam memikirkan tentang diri kita kedepannya takut nggak jadi apa-apa?  Kita akan selalu bisa menjadi apa-apa dan pasti akan jadi apa-apa, menjadi seseorang. Sebab, jadi seseorang pada dasarnya bisa berarti apa saja. Tergantung dari sisi mana kita memandangnya. Misalny...

Takdir

Gambar
Terkadang saya ketika bertegur sapa atau bersua dengan kawan-kawan saya, entah itu dikampus, ditongkrongan, diwarung, ataupun dichat pribadi. Jadi, mereka bercerita atau curhat kepada saya mengenai hidupnya atau lika-likunya saat ini.  Beberapa orang yang saya temui, mereka lebih pasrah, tawakal atau amorfati dengan keadaan yg telah dan sedang ia lalui sekarang. Terkadang mereka juga mengatakan "Takdir sudah, mau kada mau kita harus diterima ay." Menurut asumsi saya, mereka seolah-olah kesal dengan takdir tersebut. Namun, karna tidak enak untuk meluapkannya secara kasar kepada saya, jadi kemungkinan dia sembunyikan dulu.  Nah, berapa hari yang lalu, saya menemukan sebuah kalimat yang sangat menyentuh hati difyp Tiktok saya. Berikut kalimatnya: Allah tidak pernah gagal dalam menentukan takdir-Nya, dan Allah tidak pernah salah dalam memilih opsi-opsi pundak siapa yang akan diberi-Nya ujian. Tentunya, Allah SWT sangat paham mengenai porsi-porsi dari kemampuan hamba-Nya. Namun, k...

Kenapa Mahasiswa Tidak Bisa Lulus On Time ?

Gambar
Beberapa dari kita tentunya sangat mengharapkan Lulus dengan mudah, lancar dan tepat pada waktunya. Namun, beberapa dari kita ketika hendak masuk kesalah satu kampus, pasti begitu banyak prepare ataupun strategi bagaimana cara agar bisa masuk pada kampus yang diinginkan, bukannya berpikir bagaimana kita bisa keluar dengan cepat, mudah, lancar dan tepat waktu. Saat kita menjadi mahasiswa baru, kita masuk kampus dengan penuh keceriaan, rasa bangga, penuh kekepo'an, dan mungkin kampus tersebut kita anggap sebagai taman bermain yang bisa ditingali forever. Padahal menjadi mahasiswa, berarti harus menjalani empat tahun distraksi. Ada yang sudah selesai ospek dan perkenalan, tapi sudah terpesona dengan indahnya para wanita kampus. Lalu, ini nih yang paling keren, yaitu terobsesi dengan betapa kerennya menjadi anak organisasi.  Ada yang menemukan kenyamanannya di UKM. Ada yang iseng mencoba kerja, namun keterusan deh sampai sekarang karena begitu kapitalisnya. Ada juga yang sok-sokan idea...

Dari MABA Untuk Kating Gila Hormat

Gambar
Selamat datang Mahasiswa Baru di Kampus yang telah menerimanya. Bagaimana ospeknya? Seru? Atau justru dibentak-bentak oleh seniornya nih?  Dulu, saya pernah mengalami bentakan-bentakan dari kating ketika ospek. Selama tiga hari, kami seperti diperbudak oleh mereka. Harus membawa ini itu lah, mecahin teka-teki, minta tanda tanga sampe full, dan masih banyak lagi. Semua hal tersebut katanya agar dapat membentuk mental yang kuat nantinya dalam perkuliahan, dan tidak bermental yupi. Maba, tentu kepanjangannya adalah mahasiswa baru, bukan mangsa baru. Mahasiswa baru dididik agar memperoleh kecerdasan, bukan ditekan, dibentak dan diintervensi demi sebuah kehormatan. Jika ingin memperoleh kehormatan, silahkan tunjukkan prestasi dan kecerdasan anda. Bukan mengimplementasikan sistem perbudakan dengan alasan pembentukan mental.  Memasang wajah seperti setan, memberikan tindakan yang tidak bersila kedua, yaitu tidak berperikemanusiaan, serta memberikan tampilan layaknya badut kepada para...