Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2023

UMKM Sedang Sekarat ?!

Gambar
Beberapa minggu yang lalu, pasar tradisional, seperti pasar Tanah Abang, pasar Amuntai, dan lain-lain, mengalami sepi pembeli. Perlahan tapi pasti, bentuk diksi yang tepat guna menggambarkan kondisi UMKM di Indonesia saat ini adalah "gulung tikar". Ramai di medsos tentang keluhan para pedagang yang kini kalah bersaing dengan para segerombolan artis. Kondisi itu disinyalir karena pedagang merasa ditikung oleh para artis-artis yang mulai membuka jualan di TikTok. Kira-kira, tau nggak? berapa omzet yang mereka dapat ketika sekali live di TikTok?  1. dr. Richard Lee: Rp. 41 Miliar. 2. Ruben Onsu: Rp. 16 Miliar. 3. Rafi Ahmad: Rp. 7 Miliar. 4. Baim Wong: Rp. 600 Juta. Dan lain-lain. Rasional nggak sih? Dalam satu hari atau beberapa jam saja, mereka bisa meraup uang sebanyak itu?! Hal tersebut terjadi karena mereka disupport oleh algoritma TikTok dan mempunyai banyak followers. Lantas, bagaimana nasib jika ada UMKM yang sedang berjuang untuk berjualan online, seperti halnya para ar...

Menjadi Orang Pertama yang Kuliah dalam Keluarga

Gambar
Bagi kawan-kawan yang sedang berada diposisi seperti ini, ibaratnya seperti menjadi pahlawan dalam keluarga dibidang pendidikan. Tentunya, menjadi orang pertama yang kuliah dalam keluarga, bukanlah suatu hal yang mudah. Selain bahu menjadi berat, kita juga harus berusaha untuk tidak gugur ditengah rute perjalanan, dan bahkan jangan sampai tersesat atau menjadi orang buangan yang begitu menyedihkan. Kita harus berusaha sekuat tenaga dengan harapan, bahwasanya kita akan menjadi pintu gerbang pembuka bagi keluarga kita ataupun yang lain agar bisa merasakan dan mencicipi betapa indahnya pendidikan. Kita juga perlu bersikap skeptis dan waspada terhadap peristiwa yang sedang dialami, karena kita diwajibkan untuk menang melewati segala rintangan dan halangan yang diberikan. Kita harus tetap waras disegala kegilaan yang sedang terjadi, hal yang pasti sering dipikirkan atau yang nantinya akan kepikiran adalah “Jangan menyerah, Ayo sebentar lagi.” Jika kita gagal dalam mengasah suatu pisau, ayo ...

Aturan Rambut Tidak Boleh Panjang Disekolah

Gambar
Pembahasan ini mungkin terkhusus untuk para kaum adam, namun tidak menutup kemungkinan para kaum hawa turut ikut membaca pembahasan kali ini. Siapa yang pernah mengalami ketika masa sekolah dijenjang SLTP/SLTA terkena razia rambut? Saya juga pernah terkena razia tersebut semasa saya duduk dikursi SLTP. Saya dikenakan poin minus dan rambut saya dipotong oleh guru BK agar tidak panjang lagi. Pertanyaannya, kenapa sih rambut tidak boleh panjang disekolah? Apa alasannya? Tentunya, alasan prioritasnya adalah, karena rambut panjang mengganggu pembelajaran. Alasan yang begitu klasik ini, bisa kita tanyakan kepada penanya, "Lantas mengapa para perempuan boleh memanjangkan rambut sesuka hati mereka? Sedangkan laki-laki tidak diperbolehkan? Bukankah ini sudah masuk kedalam kategori diskriminasi? Lantas, dimana kesetaraan gendernya? Lalu, alasan klasik yang kedua ialah, rambut pendek itu lebih rapi. Saya sendiri sedikit penasaran, siapa sih yang memunculkan statement ini? Jika kita lihat di ...