Jangan Biarkan Mood Menjajah Produktivitasmu


Kita semua pastinya mendamba produktivitas yang membara. Akan tetapi, tak jarang, kita terperosok dalam jebakan distraksi, terbius oleh layar gawai, dan akhirnya terdampar dalam belenggu rebahan. Niat sudah menggebu-gebu di dada, tapi hanya dalam sekejap mata, guliran jari di media sosial, menjelma menjadi jam-jam yang terbuang sia-sia.


Kita tahu, di relung hati terdalam, ada segudang impian dan hal krusial yang menanti untuk dicapai. Akan tetapi, acap kali ketika hendak memulai, rasa sulit justru menghimpit diri, bahkan kita meremehkan kapabilitas diri sendiri. Saya rasa, dewasa ini, rasa pesimisme tengah menjadi virus yang menggerogoti kita. Sehingga, hal tersebut, melumpuhkan aksi.


Lantas, apa sebetulnya akar problematikanya? Problematikanya bukan niat kita yang keliru ataupun defisit, tapi kita yang terlalu terbelenggu dalam kerumitan cara kerja, dan menganggapnya sebagai rintangan yang tak tertaklukkan.


Bahkan, yang tak kalah berbahayanya adalah menunggu mood baik. Mengapa demikian? Karena, ketika kita terlalu bergantung pada mood baik, secara sadar ataupun tidak, pikiran kita telah digerogoti oleh kalimat yang racun, yakni “Nanti aja deh, tunggu mood dulu.” Pikiran seperti itu, yang datang acap kali bukanlah mood baiknya, melainkan kedatangan rasa lelah yang menggerogotinya. Perlu diingat, bahwa mood bukanlah bahan peledak prioritas. Karena, ia bak gelombang yang naik-turun, gampang sirna, dan fana. Bahkan, mood baik acap kali hadir pasca kita memulai, bukan melulu pra-memulai.


Lebih lanjut, dewasa ini, kita kerap keliru memandang bahwa rajin itu perihal niat. Padahal, seorang yang produktif, bukan melulu karena niatnya yang senantiasa membara, melainkan karena dia telah mengonfigurasi cara kerja yang membuatnya terus bergerak, bahkan di tengah kepungan rasa malas dalam bergerak.


Ada sebuah kalimat yang patut kita atensi, yakni “Cara kerja yang sederhana, bisa lebih tahan banting daripada semangat menggebu-gebu yang fana.” Oleh karena itu, berikut saya edarkan tiga strategi fundamental yang kerap saya aplikasikan untuk memulai. Semoga ini bisa menjadi amunisi perjuangan pembaca:


1. Susun Rencana Aktivitas Esok di Malam Hari

Untuk meniscayakan roda produktivitas terus berputar, saya membiasakan diri di malam hari, atau ketika senggang, untuk menyusun rencana aktivitas esok. Saya menuliskannya di salah satu aplikasi gawai dan papan tulis di kamar saya. Ini sangat relevan bagi kita yang mudah lupa, tapi bertekad untuk terus produktif. Perlu diingat, kunci prioritas dalam membuat rencana ini adalah buatlah setiap aktivitas terlihat sederhana untuk direalisasikan. Apabila ada tugas besar yang terasa rumit, pecahlah menjadi serangkaian langkah-langkah kecil yang mudah dicerna. Dengan demikian, rencana aktivitas kita tidak akan terasa melelahkan.


2. Manajemen Durasi Aktivitas

Selain rencana, saya juga menspesifikkan durasi untuk setiap aktivitas, dari sekian menit hingga jam. Karena, saya rasa, ini merupakan bahan peledak yang ampuh. Aktivitas dengan durasi yang jelas, akan memaksa pikiran untuk menyelesaikan pada saat itu juga, dan melahirkan urgensi yang sehat, serta memadamkan penundaan.


3. Suguhkan Jeda Persiapan

Pra-memulai dan ketika beralih dari satu aktivitas ke aktivitas lain, saya senantiasa menyediakan waktu jeda beberapa menit. Karena, saya rasa, jeda ini krusial untuk merehatkan diri dan mempersiapkan mental menuju tugas berikutnya. Akan tetapi, tetap waspada. Karena, jeda ini bisa menjadi bumerang, bila mana kita gagal memanajemennya. Umpamanya, terjebak dalam pusaran gawai hingga lupa diri dari tujuan awalnya.


Maka dari itu, dapat digeneralisasikan, bahwa jangan pernah berharap semangat akan senantiasa menyala. Akan tetapi, pastikan cara kerjamu sederhana untuk direalisasikan. Karena, dalam perjalanan panjang, yang akan meraih kemenangan, bukanlah mereka yang paling berapi-api, melainkan mereka yang paling konsisten.


Produktif bukan semata perihal niat dan semangat, melainkan perihal kebiasaan yang dikonfigurasi, walaupun dalam kondisi tanpa semangat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Selamat Sempro

Seminar Proposal Skripsi Ku

Selamat Ulang Tahun Sayang