Manusia Perlu Validasi Sosial?


Kita ketahui terlebih dahulu, bahwa validasi sosial merupakan bentuk penerimaan yang membuat seseorang merasa aman dalam entitas (kelompok). 


Hal tersebut telah menjadi keperluan manusia guna bertahan hidup. Di mana, hal itu telah dimulai sejak zaman purba.


Manusia sendiri mempunyai dorongan kuat guna bersikap akomodatif dengan norma sosial, supaya diterima oleh entitas. Sekalipun, hal tersebut berkonfrontasi dengan nilai pribadi.


Validasi sosial ini, mempunyai efek konkret terhadap kesejahteraan manusia. Seseorang yang merasa terkoneksi secara sosial, maka cenderung merasa lebih full senyum (bahagia), lebih sehat wal afiat, dan kehidupan terasa lebih lama.


Tapi, ironisnya, validasi sosial ini dapat menjadi sebuah pisau bermata dua. Apabila seseorang ketagihan pada validasi sosial, maka dapat membuat seseorang tersebut kehilangan jati diri nya.


Ketika seseorang melekatkan kebahagiaan pada validasi sosial, maka secara implisit, seseorang tersebut memberikan kontrol hidup nya kepada khalayak (orang lain).


Selain itu, seseorang yang melekat pada validasi sosial, lebih rawan terhadap overthinking hingga depresi, khususnya dikala harapan nya guna diakui, justru tidak terpenuhi.


Salah satu dari validasi sosial, yakni ketika seseorang yang merasa tertekan guna mengunggah konten, supaya memperoleh banyak like dan komentar.


Validasi sosial memang seseorang perlukan. Namun, penerimaan sejati itu datang dari internal diri sendiri.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Selamat Sempro

Seminar Proposal Skripsi Ku

Selamat Ulang Tahun Sayang