Jangan Menjelekkan Pekerjaanmu
Ada sebuah peribahasa yang kiranya merepresentasikan judul tulisan ini, yakni “jangan pernah meludah di sumur tempat kita menimba air untuk minum.” Peribahasa ini kiranya selaras dengan, “jangan pernah menjelek-jelekan pekerjaanmu.”
Jadi, mau bagaimanapun bentuk pekerjaanmu hingga hari ini, jangan pernah menghina pekerjaanmu itu, ya.
Umpamanya, Anda menjelek-jelekkan perusahaan atau instansi pekerjaanmu, atasanmu, kawan sepekerjaan, dan lain-lain, Anda mesti senantiasa ingat bahwa tempat itu merupakan tempat di mana ia menafkahi hari-harimu.
Penulis mengerti, bahwa rasa itu tidaklah mudah, di mana kerja terpontang-panting 24/5 ataupun 24/7. Ditambah lagi lingkungannya tidak nyaman, atasan toxic, dan gaji tak kunjung naik. Sungguh rasa yang tak dapat dibendung, dan bahkan dapat dikatakan lumrah apabila setiap malamnya itu senantiasa ingin mengguyurkan air mata kepipi.
Kalau tidak menangis, ceplas-ceplos aja, dan yang paling parahnya adalah menghina. Penulis tahu, bahwa itu merupakan kiat-kiat guna meredam stress. Akan tetapi, dari ketiga kiat-kiat itu, menurut penulis, lebih baik ditangiskan saja. Tidak mengapa tangisan itu hingga menyebabkan matamu sembab, asalkan jangan menghina.
Mengapa demikian? Sebab, mau bagaimanapun juga, kita hari ini dapat hidup itu salah satunya berkat pekerjaan dan usaha-usaha kita kemarin.
Komentar
Posting Komentar