Effort Yang Dimanfaatkan


Menjadi seseorang yang sederhana, sepertinya jauh lebih menyenangkan dan menenangkan, ya.


Seseorang terkadang merasa ketika sedang effort-effortnya, lalu disadarkan hari ini bahwa effortnya berlebihan. Sehingga, beranggapan bahwa ia dimanfaatkan.


Pada akhirnya, anywhere kita berpijak, manusia merupakan makhluk sosial yang saling memerlukan satu dengan yang lainnya. Keperluan tersebut, ada yang implikasinya sama-sama menguntungkan, dan ada yang salah satunya merugi.


Oleh sebab itu, tidak menjadi suatu hal yang membuat kaget lagi, ketika seseorang merasa diperas habis-habisan. Justru, hal anehnya adalah seseorang tidak sadar bahwa dirinya tengah dimanfaatkan.


Jadi, ketika kita di hadapkan dalam posisi demikian, maka berilah atensi terlebih dahulu pada diri sendiri.


Cobalah berpikir lagi, kita sudah effort mati-matian untuk sesuatu, seseorang, di tempat kerja, diperkuliahan, dan lain sebagainya, tapi mereka sama sekali tidak ada memberikan timbal balik kepada kita.


Umpamanya, ketika kita tengah ambruk, sakit, terjadi sesuatu di jalan, memerlukan bantuan berupa nasehat, kritik, maupun orientasi, apakah mereka mau melakukan itu kepada kita?


Sehatkan diri sendiri terlebih dulu, ya.


Memang sangat menyenangkan sekali ketika dapat berbuat baik kepada seseorang. Meskipun, tidak ada sebuah perjanjian tertulis maupun verbal dengan seseorang perihal feedback, namun sebagai manusia yang berhati dan berakal, mestinya hal tersebut menjadi atensi terhadapnya.


Perlu kiranya kita ketahui bersama, bahwa pembahasan mengenai dimanfaatkan ataupun tidak, ini bergantung pada pikiran seseorang. Oleh karena itu, seseorang perlu memanajemen dan selektif dalam melihat antara dimanfaatkan atau dipercaya.


Baik-baik selalu orang baik.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Selamat Sempro

Seminar Proposal Skripsi Ku

Selamat Ulang Tahun Sayang