Pentingkah Apresiasi Dalam Organisasi ?
Dalam zaman yang kian harinya semakin kompetitif, banyak mahasiswa ataupun siswa yang tergabung dalam sebuah organisasi untuk meningkatkan alasan dia masuk organisasi tersebut. Entah itu alasan yang klasik seperti yang pernah penulis bahas pada judul sebelumnya atau dia mempunyai alasan yang tidak termasuk dalam alasan klasik. Tapi, dalam sebuah journey yang panjang di organisasi, terkadang anggotanya merasa letih dan tidak diapresiasi, bahkan merasa bahwa effortnya tidak diakui oleh anggotanya yang lain atau seniornya.
Mengapa sih seseorang tidak diapresiasi dalam sebuah organisasi? Berikut beberapa hal yang mengebabkan seseorang tidak diapresiasi dalam organisasi menurut empirik penulis:
1. Minimnya skill interpersonal dan comunication
Anggota organisasi terkadang mengalami kesulitan dalam berkomunikasi atau basabasi secara efektif dan membangun sebuah hubungan yang kuat dengan seseorang. Jika seseorang tidak mampu berinteraksi atau basabasi dengan mentereng dalam sebuah divisi, team atau dengan anggota yang lain, maka dia bisa jadi tidak diapresiasi dalam organisasi.
2. Ketergantungan pada gawai
Ketergantungan pada gawai dan medsos menjadi penyebab seseorang kurang fokus pada pekerjaan atau kegiatan dan kurang mengapresiasi pada interaksi secara langsung dengan seseorang. Hal tersebut bisa mempengaruhi kemampuannya guna berkontribusi dalam sebuah divisi atau team dan bercollab secara efektif.
3. Tidak memenuhi ekspektasi atau kehadiran
Kebanyakan organisasi mempunyai ekspektasi yang tinggi dan meminta kehadiran dalam sebuah kegiatan terhadap anggotanya, misalnya kinerja yang tinggi atau berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan tertentu. Jika seseorang tidak memenuhi ekspektasi dan kehadiran tersebut, maka bisa jadi dia tidak diapresiasi atau bahkan dianggap tidak konsisten atau loyal dalam berorganisasi.
4. Minimnya inisiatif
Seseorang terkadang dianggap kurang mempunyai inisiatif untuk mengambil sebuah pergerakkan atau memimpin. Jika seseorang tidak mampu memimpin atau mengambil inisiatif dalam suatu kegiatan, maka dia bisa jadi tidak diapresiasi oleh anggota lain atau seniornya dalam organisasi. Mungkin dia tidak mau mengambil inisiatif karena merasa malu atau takut salah dalam mengambil sebuah inisiatif yersebut.
5. Tidak mengapresiasi perbedaan asumsi
Dalam sebuah organisasi, perbedaan pendapat menjadi hal yang biasa terjadi didalamnya. Yang tidak biasa itu adalah kalah argumen bukannya berargumen lagi, tapi ini malah lempar kursi. Padahal dalam sebuah organisasi, perbedaan merupakan hal yang sangat important, tapi jika seseorang tidak bisa mengapresiasi perbedaan atau kalah dalam berargumen, maka dia bisa jadi tidak diapresiasi oleh anggota lain ataupun seniornya dalam organisasi.
6. Senioritas
Tapi, impotant untuk dicatat bahwa senioritas bukanlah satu-satunya hal yang menyebabkan tidak apresiasi dalam organisasi. Anggota yang baru bergabung masih bisa mendapatkan achievment dan diapresiasi dengan metode menunjukkan dedikasi dan kontribusi yang mentereng dalam sebuah kegiatan, serta berpartisipasi aktif dalam kegiatan organisasi dan berkomunikasi secara positif dengan anggota lainnya ataupun dengan seniornya. Maka dari itu, important untuk menilai setiap individu berdasarkan kinerja dan kontribusinya, bukan hanya berdasarkan senioritasnya dalam organisasi.
7. Tidak hadir dalam sebuah kegiatan yang diadakan organisasi tersebut tanpa adanya konfirmasi terlebih dahulu
Tidak hadir dalam sebuah kegiatan yang diadakan oleh organisasi tanpa memberikan konfirmasi terlebih dahulu dapat membuat anggota lain ataupun seniornya merasa tidak diapresiasi dalam organisasi mahasiswa. Hal ini karena absensi tanpa memberikan konfirmasi terlebih dahulu dapat mengganggu perencanaan dan prepare kegiatan oleh anggota lainnya. Anggota yang mempersiapkan kegiatan bisa menghabiskan waktu dan effort guna memastikan bahwa acara berjalan dengan lancar, dan ketidakhadiran tanpa notification dapat menyebabkan problem dan kesulitan dalam memastikan keberlangsungan sebuah acara.
Tidak hanya itu, ketidakhadiran tanpa pemberitahuan dapat menunjukkan minimnya rasa tanggungjawab dan keterlibatan anggota dalam organisasi. Hal tersebut bisa membuat anggota lainnya merasa bahwa mereka harus menanggung beban lebih banyak dan maybe dapat mengurangi motivasi dan api semangat kerja sama dalam organisasi. Jadi, anggota lain ataupun seniornya menganggap bahwa dia tidak diapresiasi. Lalu merekapun membalasnya dengan hal serupa kepada anggota tersebut.
Berdasarkan beberapa hal diatas, perlu diingat juga bahwasanya setiap organisasi mempunyai karakteristik yang berbeda, dan penyebab seseorang tidak diapresiasipun bisa bervariasi. Tergantung pada situasi dan lingkungannya. Jadi, important bagi setiap anggota organisasi guna membangun atau mengembangkan keterampilan dan skill yang diperlukan untuk sukses dalam organisasinya.
Memang perasaan tidak dihargai atau tidak diapresiasi ini dapat berimplikasi pada kebosanan, frustasi dan bahkan membuat dia kehilangan api semangat dan motivation untuk terus berkontribusi di organisasi tersebut. Tapi disatu sisi, perasaan tidak diapresiasi bisa menjadi sebuah peluang guna mencari makna yang lebih komperhensif dalam bekerja nantinya.
Jadi pada intinya, Dalam sebuah organisasi sebaiknya memberikan apresiasi yang tepat dan sesuai untuk anggotanya. Padahal ada banyak hal kecil dan simple untuk memberikan apresiasi, misalnya membalas chat dari seseorang digrup organisasi tersebut, memberikan pujian, memberikan achievement, atau jika mau bagus lagi mengadakan kegiatan khusus guna merayakan achievement anggota. Maka dari itu, penting guna memastikan bahwa apresiasi yang diberikan tidak hanya berdasarkan senioritas atau hubungan personal saja, tetapi juga berdasarkan kinerja dan kontribusi yang real.
Komentar
Posting Komentar